Lihat ke Halaman Asli

Turan anast

Suka nulis, suka nyanyi

Jembatan Itu Tertawa

Diperbarui: 30 Agustus 2021   01:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Itu jingga
Tergambar di depan sana
Seorang lelaki duduk tenang membaca langit
Tepat di sebelah kiri karya yang entah

'I love Kei'

Di belakangku, Saraba

Di depanku
tempat orang-orang bermain
Orang-orang mandi
Orang-orang bercerita
Orang-orang menjadi

Aku dan kawan
Seketika berdiri menengok ke belakang
Opa Rudy fofid berjalan pelan dan berhenti pada kami dengan senyuman
Kumis opa tak rapi tapi tenang

Senyum opa usai untuk kami berdua
Ia meminta diri dan berlalu ke saraba

Tetemanis
Tak cukup lama
Nakalku berkenalan dengan seorang nona

"Nona ee..
Sudah..
Cukup kenal saja.

Di negeri ini,
Urusan tanah deng perempuan masih kandas di definisi feodalis
belum sampai ke refleksi kritis

Nona..
Inga beta pu nama
Biar cuma sepanjang jembatan tu
Kalo su langgar sampe ke ujung sana
Lupa juga seng masalah.

Ah, bercanda
Sungguh
Jembatan itu tertawa
Sopi mana
Teman mana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline