Berhenti sejenak dari riuhnya dunia,
menata satu-satu apa yang perlu diingat dan lepas yang harus dilupa.
Kadang tertatih, pelan saja.
Belajar menyederhanakan keinginan dan harapan,
tengadah tangan sunguh-sungguh semata memohon ampunan.
Karena sadar bumi punya usia, bukan melulu ada masa depan.
Mengejar hasrat tidak akan ada habisnya,
karena manusia selalu ingin hal yang belum dipunya.
Walau tau kepala dan badan hanya satu, tak mungkin dipakai semua bersama-sama.
Kita sibuk melihat dan menggapai ke atas sambil terperangah.
Lupa bahwa ujung dari hidup ini sebenarnya justru di bawah kaki,