Lihat ke Halaman Asli

Korelasi Interaksi antara Manusia dan Alam (Renungan Hari Lingkungan Hidup Sedunia)

Diperbarui: 6 Juni 2022   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Hutan Muria (dok.pribadi)

Pada tanggal 5 Juni 1972 di Stockholm, Swedia di tetapkan sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Namun hingga saat ini kita acapkali kurang begitu mempedulikan kondisi lingkungan di sekitar kita. Dalam hal kecil saja, kita masih belum banyak tentang penataan sampah, pembalakan liar ataupun polusi di sekitar kita. 

Hal itu bisa di rasakan dengan penumpukan sampah yang kurang terkelola dengan baik. Daur ulang sampah ataupun penimbunan sampah masih jadi problem sehari-hari. Perubahan pembangunan dengan dalih perkembangan ataupun investasi, kurang memperhatikan dampaknya. Banyak sekali kawasan hijau dan resapan air terpangkas dan eksploitasi sumber daya alam yang merubah ekosistem alam. 

Manusia juga kurang tanggap dengan lingkungan tempat tinggalnya. Keberadaan pohon pelindung dan peneduh juga semakin berkurang. Padahal pohon-pohon yang tumbuh memiliki kelebihan untuk mengolah karbondioksida yang menghasilkan oksigen. Yang sangat bermanfaat untuk kelangsungan mahkluk hidup. 

Pelestarian lingkungan erat hubungannya dengan daya dukung manusia dan alam sekitarnya. Karena selama ini jargon kelestarian lingkungan hanya sebatas retorika. Karena apabila terjadi pelanggaran tindakan hukumnya juga tidak memperhatikan konservasi, adat dan manusia sekitar. 

Hal ini juga tidak jarang perkembangannya memangkas lingkungan yang jadi tempat kehidupan penduduk sekitarnya. Penataan lingkungan yang berkaitan dengan pembangunan harus dapat memperlakukan alam dan manusianya dengan baik. Yang terkadang justru tidak mengakomodir kepentingan masyarakat setempat. 

Pengelolaan lingkungan dapat di mulai dengan melibatkan masyarakat lokal yang lebih memahami kondisi sekitar. Karena dengan melibatkan masyarakat sekitar akan mendapatkan informasi untuk dapat di komunikasikan. Agar pengembangan konservasi ataupun pembangunan, yang melibatkan lingkungan bisa tepat sasaran. 

Masyarakat akan peduli jika mereka merasa dilibatkan dan dihargai dalam setiap perkembangan konservasi lingkungan. Pada sisi lain bagi masyarakat  sangat di perlukan penguatan untuk menggugah rasa peduli pada lingkungan sekitar. Karena permasalahan lingkungan merupakan permasalahan bersama. 

Interaksi antar masyarakat dan peran sertanya akan dapat meminimalkan kerusakan lingkungan. Secara ekositem dan psikologis masyarakat akan menjadikan konservasi lingkungan yang tepat. Resapan dan hutan kota mampu dijadikan sebagai kerinduan akan keasrian dan hijaunya lingkungan. Dapat mengurangi polusi yang timbul dan kehidupan makin tertata. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline