Batik yang kita kenal sekarang ini adalah wujud kebudayaan peninggalan nenek moyang kita, maka wajib bagi kita yang mengetahui proses pembuatanya untuk mengenalkan budaya tersebut kepada generasi penerus sedini mungkin. Dari beberapa batik yang kita kenal di masyarakat, ada tiga kategori sesuai dengan SNI terkait dengan jenis batik tulis, diantaranya:
- Batik Tulis
- Batik Cap
- Batik Kombinasi Tulis dan Cap
Baik pada batik tulis dan batik cap, penggunaan alat pemindahan malam ke kain menggunakan alat dengan nama yang sama yaitu canting. Hanya saja jenis canting yang digunakan pada batik tulis dan batik cap tentu berbeda, secara harga canting cap juga memiliki harga yang lebih mahal tetapi menawarkan keuntungan proses produksi yang lebih cepat.
Harga yang mahal menjadi perhatian saya ketika proses pembelajaran di SMKN 1 Susukan Banjarnegara pada Kompetensi Keahlian Kriya Kreatif Batik dan Tekstil. Bagaimana tidak, begitu anak lulus dengan mimpi memulai wirausaha nantinya perlu modal yang seminimal mungkin dan meraih keuntungan semaksimal mungkin. Dengan modal yang minimal itulah, anak-anak begitu lulus diharapkan akan mudah untuk memulai wirausaha di masyarakat.
Maka dari itu dalam pembelajaran ini saya kenalkan inovasi pembuatan canting cap dengan berbiaya rendah dan terjangkau yaitu dengan bahan dasar kertas bekas. Jika kita lihat lebih jauh terkait perbandingan harga jelas terlihat sekali, canting tembaga baru mempunyai harga pasaran sekitar Rp. 850.000 dalam kondisi baru sementara canting cap kertas hanya memerlukan biaya dibawah Rp. 50.000. Dengan biaya tersebut siswa bisa menunjukan kreativitas berkarya dalam pembuatan canting cap kertas dan menggunakan dalam produksi masal ketika mereka memulai wirausaha.
Alat yang dibutuhkanpun sangatlah terjangkau diantaranya; kayu bekas atau triplek bekas sebagai dasar, kertas bekas sebagai aplikasi motif pengganti tembaga, cutter untuk memotong kertas dengan ukuran yang sama, lem korea sebagai perekat kertas ke media kayu. Dengan melihat alat dan bahan yang dibutuhkan tentunya sangat mudah kita jumpai di lingkungan sekitar kita.
Proses yang dibutuhkan dalam pembuatan cap kertaspun sangatlah sederhana, setelah dilakukan pengeleman kertas ke kayu dengan mengikuti motif yang ada barulah kayu diberikan pegangan untuk memudahkan kita dalam memegang saat proses pemindahan malam ke kain dengan media canting kertas yang kita buat. Setelah canting diberikan peganagan, canting siap digunakan dan di ujicoba pada kain kosong.
Dengan harga yang murah dan terjangkau kita dapat memproduksi kain batik dengan waktu yang relatif singkat, namun dari keuntungan tersebut tentu ada kekurangannya diantaranya kekuatan canting ketika digunakan dalam produksi masal tidak sekuat canting cap tembaga.
Apabila canting cap tembaga bisa digunakan untuk produksi dalam jumlah ribuan potong, canting cap kertas hanya bisa digunakan untuk produksi batik dalam jumlah ratusan. TW
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H