Lihat ke Halaman Asli

tunggul

menulis tanpa bakat

Hantu Indonesia

Diperbarui: 25 Maret 2024   09:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Indonesia, mungkin adalah sentral segala hal ghaib di dunia ini. Banyak sekali jenis mahluk halus ketimbang di negara lain. Sebutlah mulai dari iblis, setan, pocong, demit, kuntilanak, tuyul, banaspati, genderuwo, kuyang, nyi roro kidul, suster ngesot, dan masih banyak lagi.
Baru-baru ini, marak pemberitaan penarikan film berjudul 'Kiblat' yang rencananya bakal tayang. Konon karena menampilkan kondisi ibadah tapi dengan cara horor. Diprotes dan diributkan sehingga ditarik sebelum tayang.
Padahal, genre horor sedang naik daun. Itulah jika kreatifitas tanpa batas. Mengapa negeri ini belum juga belajar dari sebuah negara yang begitu kebablasan sehingga berulangkali menayangkan karikatur nabi dengan satir dan sangat tidak pantas.
Kini, sang selebritis fil itu mungkin menjadi galau. Jangankan selebriti, bahkan ada juga yang mengaku sebagai Gus dan berkonten seputar hal ghaib ini. Namanya konten, tujuannya adalah keuntungan finansial. Tentu harus cermat menyikapi, karena ada juga yang memang bertujuan berupaya menghilangkan pemngaruh-pengaruh syirik yang dilarang Tuhan.
Ada pendapat menarik, bahwa beragamnya jenis mahluk ghaib adalah karena Indonesia dulu menganut animisme dan juga dinamisme. Inilah yang kemudian mengakar kuat sehingga sedikit-sedikit dikaitkan dengan 'dunia lain'.
sakit kepala, katanya kepalanya dimasuki setan. Panas demam, katanya ketempelan, dan banyak lagi.
Sebenarnya, di negeri lain bukannya tidak ada. Tapi masalahnya, Indonesia begitu beraneka.
Lantas, apakah ini baik atau buruk ?
Hemat saya ini cenderung buruk, karena saya mengkhawatirkan kebablasannya dapat berujung syirik. Dan itu sudah begitu banyak terlihat sejak dulu.
Jenglot, konon disebabkan oleh seorang yang bertapa mencari kesaktian (ada juga yang mengatakan keinginan hidup abadi), dan menggadaikan diri kepada jin jahat (syirik). Sampai kini masih terus dicari penjelasan dari sisi ilmiahnya.
Juga masih banyak yang ke gunung kawi, berusaha mencari mudah meski sudah banyak penjelasan tentang bahaya syirik.
Mempercayai hal ghaib, termasuk dalam iman. Namun mengandalkan mereka lebih dari Tuhan, itulah syirik. Bagaimana jika takut dengan mereka? Apakah termasuk syirik? Rasanya bukan, tapi kenapa harus takut? Bukankah sama-sama mahluk? Bukankah tipu daya mereka amat sangat lemah?
Menduga kedepan, kemungkinan hanya dua.
Kemungkinan pertama, Indonesia akan lebih dewasa sehingga terjauhkan dari segala model syirik. Boleh saja ada berbagai rupa jenis mahluk ghaib, tapi manusianya sudah demikian dewasa sehingga tidak terseret menjadi syirik.
Kemungkinan kedua, yan terus begini-begini saja seperti dulu. Dulu banyak yang ke gunung Kawi. Sekarang juga demikian dan nanti juga sama saja.
Atau ada kemungkinan lain?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline