Barcelona terakhir kali meraih treble winner pada musim 2014/15, sebuah pencapaian yang tidak hanya monumental tetapi juga menegaskan era emas klub dalam sepak bola modern.
Dengan Luis Enrique sebagai pelatih, Barcelona berhasil menyapu bersih tiga gelar bergengsi: La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions.
Musim ini menjadi saksi bagaimana sepak bola indah khas Blaugrana berkembang dengan sempurna, berkat kombinasi taktik cerdas, pemain-pemain luar biasa, dan chemistry yang nyaris mustahil dihentikan.
Skuad Barcelona saat itu bisa dibilang salah satu yang terbaik dalam sejarah klub. Lini depan mereka diperkuat trio mematikan yang dikenal dengan sebutan MSN: Lionel Messi, Luis Suárez, dan Neymar.
Kombinasi ketiganya mencetak total 122 gol di semua kompetisi, rekor luar biasa yang mencerminkan betapa berbahayanya mereka di depan gawang lawan.
Di lini tengah, keberadaan Andrés Iniesta, Sergio Busquets, dan Ivan Rakitić memastikan transisi bola berjalan mulus, dengan kreativitas dan ketenangan yang menjadi ciri khas permainan Barcelona.
Sementara itu, di lini belakang, Gerard Piqué dan Javier Mascherano menjaga pertahanan tetap solid, didukung oleh kiper tangguh Marc-André ter Stegen dan Claudio Bravo, yang bergantian bermain di kompetisi berbeda.
Perjalanan menuju treble musim itu bisa dibilang dramatis, terutama di Liga Champions.
Di babak 16 besar, Barcelona harus menghadapi Manchester City, salah satu tim dengan kekuatan finansial luar biasa. Namun, kelas Barcelona terlalu jauh di atas City saat itu.
Dengan kejeniusan Messi dan efektivitas Suárez, Barcelona melangkah mulus ke perempat final setelah menang agregat 3-1.