Lihat ke Halaman Asli

Tundung Memolo

Kepala Sekolah, CEO Litbang Indomatika, Tentor/Pembimbing Olimpiade Matematika, penulis, dll

CERPEN : "Si Yolo dan Si Yono, Dua Gen Berharmoni di Balik Perbedaan"

Diperbarui: 23 Januari 2025   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si Yolo dan Si Yono (Sumber : Dokumen Pribadi)

Di SMA Nusantara, dua siswa yang sangat berbeda bak bumi dan langit, Si Yolo dan Si Yono, selalu jadi perhatian. Si Yolo, dengan gaya nyentrik dan santainya, adalah bintang di setiap acara sekolah. Rambutnya dicat biru ombre, dia jago bikin konten TikTok, dan nggak pernah absen bikin kelas rame. Sebaliknya, Si Yono adalah siswa paling rapi dan teliti. Buku catatannya selalu penuh garis bawah warna-warni, dan dia sering jadi andalan guru saat menjelaskan materi.

Konflik Dimulai

Suatu hari, konflik mereka meledak. Kelas XI IPA sedang kebagian tugas besar: membuat presentasi tentang energi terbarukan. Si Yolo, tentu saja, langsung mengajukan ide untuk bikin video kreatif. "Kita bikin vlog dokumenter aja! Gue yang jadi host, kita syuting di luar sekolah. Pasti keren, dong!" katanya dengan antusias.

Namun, Si Yono menggeleng tegas. "Nggak efektif. Kita fokus ke data dan grafik aja. Bikin presentasi PowerPoint yang padat dan jelas. Itu lebih ilmiah," balasnya, sambil menyesuaikan letak kacamatanya.

Perdebatan pun pecah. Si Yolo menganggap ide Si Yono membosankan dan nggak relevan buat anak muda zaman sekarang. Sementara Si Yono merasa ide Si Yolo terlalu berlebihan dan nggak substansial. Teman-teman mereka mulai terpecah: ada yang mendukung ide kreatif Si Yolo, ada juga yang setuju dengan pendekatan serius Si Yono.

Momen Ketegangan

Ketegangan mencapai puncaknya saat Si Yono, yang frustasi dengan sikap santai Si Yolo, berkata, "Nggak semua hal itu soal gaya, Lo. Ini tugas sekolah, bukan kontes jadi influencer!"

Si Yolo nggak terima. "Dan nggak semua hal harus kaku kayak lo, No. Hidup tuh harus ada serunya juga, biar nggak ngebosenin!"

Kelas jadi hening. Guru mereka, Pak Andi, akhirnya turun tangan. "Kalian berdua punya potensi besar, tapi kalau kalian terus berantem, tugas ini nggak bakal selesai. Coba cari jalan tengah."

Akhirnya Kompak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline