Lihat ke Halaman Asli

Anies Baswedan, "Pengangguran" yang Banyak Didatangi Pencari Kerja

Diperbarui: 22 November 2024   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: aniesbaswedan.com

Pemberitaan soal Anies Baswedan tampaknya tidak pernah sepi, bahkan setelah Ia tidak memegang jabatan politik lagi. Bahkan akhir akhir ini Anies seringkali berseloroh menyebut dirinya pengangguran, jobless paska tidak terpilih dalam Pilpres dan gagal (tepatnya digagalkan) dalam pencalonan Pilkada DKI Jakarta.

Namun menariknya, saat ini kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta, menjadi seperti magnet bagi sejumlah kandidat kepala daerah yang akan bertarung di Pilkada mendatang. Adapun yang telah tercatat berkunjung yaitu pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa barat, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie. Disusul oleh Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Agung-Rano Karno, serta Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim), Luluk Nur Hamidah.

Kunjungan ini tentu saja telah menarik perhatian publik. Banyak orang mengapresiasi sekaligus memuji bagaimana sosok Anies yang saat ini sering dianggap sebagai "pengangguran", justru memiliki sikap yang terbuka terhadap berbagai pihak. Di sisi lain, Ia dinilai masih menunjukkan pengaruh politik yang kuat, meski tidak memiliki posisi formal dalam struktur pemerintahan atau partai manapun.

Salah satu pertemuan yang mendapat sorotan adalah pertemuan Anies bersama Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie. Kehadiran mereka menimbulkan spekulasi terkait peran Anies dalam memobilisasi relawan untuk mendukung pasangan ini. Ahmad Syaikhu menyebut bahwa dukungan relawan Anies diharapkan dapat menggerakkan basis suara di Pilkada Jawa Barat 2024. 

Meskipun dikatakan bahwa PKS berubah haluan di pilkada Jakarta (baca: batal mendukung Anies), namun terkait hal ini, posisi Anies yang mendukung kandidat Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie di atas dianggap sebagai bagian dari murninya sebuah kompetisi politik. Dalam arti yang lebih sederhana, semua calon kandidat di pilkada Jawa Barat dianggap adalah murni atas kehendak partai pengusung yg mempertimbangkan harapan kader masing-masing beserta rakyat ke depan.

Namun hal itu berbeda dengan apa yang terjadi di pilkada Jakarta. Dalam konteks ini terlihat bahwa Anies justru meletakkan dukungannya terhadap pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta Pramono Agung-Rano Karno, bukan Ridwan Kamil. Hal ini disebabkan karena kehadiran Ridwan Kamil ke Jakarta dianggap bukan atas kehendak kader atau masyarakat, melainkan atas keputusan Jokowi, atau dalam pengertian lain, naiknya Ridwan Kamil sebagai calon di Jakarta justru disinyalir merupakan hasil intervensi Jokowi. Hal itu juga terlihat dari beredarnya video Jokowi yang menyatakan "Saya, Ridwan Kamil." Oleh karena itu, jika Anies mendukung Ridwan Kamil, hal ini justru akan dianggap sebagai langkah yang memperkuat rencana Jokowi dalam membangun basis kekuatan.

Kediaman Anies di Lebak Bulus tampaknya memang telah menjadi saksi sekaligus arena konsolidasi politik bagi berbagai pihak. Mereka yang datang kepada Anies dianggap bukan hanya sebagai jalan silaturahim, namun juga sebagai langkah untuk bagaimana pendukung Anies dapat memberikan suara mereka pada pilkada yang mereka lakoni mendatang. Meski tidak lagi memiliki jabatan formal, Anies justru terus menunjukkan daya tarik politik yang kuat. Bagi sebagian besar pihak, ini menjadi bukti bahwa pengaruhnya tidak memudar, meski ia berada di luar lingkar kekuasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline