Lihat ke Halaman Asli

Tolak Angin, Teman Setia Perjalanan Keliling Indonesia

Diperbarui: 12 Agustus 2018   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tolak Angin, teman setia di setiap perjalanan. (Tulus Muliawan)

Gara-gara terlalu sering menonton serial kartun Tin Tin waktu duduk di bangku sekolah dasar, saya jadi punya mimpi untuk kelilingi Indonesia kalau sudah besar. Alhamdulillah, mimpi masa kecil itu menjadi kenyataan setelah saya tumbuh besar dan punya penghasilan sendiri. Saya mendapat kesempatan spesial berkeliling Indonesia dari Sabang sampai Merauke di usia 25 tahun pada tahun 2016 yang lalu.

Jauh hari sebelum memulai perjalanan super penting itu, orang tua dan teman dekat sempat meragukan kemampuan saya. Bukan ragu karena alasan keuangan atau keberanian saya pergi keliling Indonesia sendirian, tapi karena mereka tau bahwa saya sering mabuk saat melakukan perjalanan jauh. Soalnya, sejak kecil saya dijuluki "si jago mabok" saat melakukan perjalanan mudik lebaran ke kampung halaman.

Tolak Angin di Perjalanan Darat, Laut, dan Udara

Saya selalu minum obat anti mabuk sebelum melakukan perjalanan, tapi entah kenapa kebiasaan mabuk itu terus terjadi selama bertahun-tahun setiap saya pulang kampung. Sampai akhirnya, saya menemukan titik terang pada tahun 2008. Sebelum terbang jauh ke Jayapura, Papua saya menemukan sebungkus Tolak Angin di dalam koper orang tua saya. Tanpa pikir panjang, saya langsung ambil dan meminumnya.

Setelah minum sebungkus Tolak Angin, perut dan badan saya terasa hangat, tenggorokan terasa lega, dan tidak ada rasa pusing atau mual yang selalu saya rasakan saat pesawat take off maupun landing. Saya takjub karena waktu itu saya sama sekali tidak mabuk! Padahal saya menempuh perjalanan panjang dan melelahkan sekitar 8 jam dari Jakarta ke Jayapura, ditambah lagi dengan dua kali transit pesawat di Makassar dan Biak.

Sejak perjalanan ke Jayapura itu, saya tidak pernah lupa memasukan Tolak Angin dalam daftar barang bawaan saya sebelum melakukan perjalanan. Sebab, saya merasakan efek yang sangat besar dari sebungkus Tolak Angin, khususnya untuk membantu mencegah mabuk. Sebab kalau sampai mabuk, bukan cuma perjalanannya saja yang terganggu, agenda yang akan dikerjakan di kota tujuan juga bisa berantakan!

Saya ingat betul, rencana saya liburan ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah berakhir sia-sia karena saya mabuk di perjalanan. Padahal, waktu itu saya berangkat dari Yogyakarta yang waktu tempuhnya cuma 2,5 jam.

Alhamdulillah, kebiasaan buruk itu tidak pernah terulang lagi setelah saya mengenal Tolak Angin. Bahkan, saya sama sekali tidak merasa pusing atau mual saat melakukan perjalanan darat dengan bus selama 20 jam dari kota Bima di Pulau Sumbawa ke kota Mataram di Pulau Lombok. 

Bukan cuma mencegah mabuk di darat dan udara, Tolak Angin juga sangat membantu saya ketika melakukan perjalanan dengan kapal laut. Saya pernah sengaja tidak minum Tolak Angin untuk membuktikan bahwa kebiasaan mabuk perjalanan saya sudah berakhir, saat melakukan perjalanan laut dari Banda Aceh ke Sabang. Nyatanya, saya tetap mabuk laut saat kapal bergoyang diterpa ombak di laut.

Berbeda dengan pengalaman saya berlayar ke Sabang, perjalanan laut selama enam jam dari Labuan Bajo ke Bima saya lalui dengan mulus tanpa ada rasa pusing, mual, atau apalagi sampai muntah meski sempat diterjang badai. Kapal bersandar dengan baik dan agenda yang disusun berjaan dengan lancar. Rahasianya sama, minum Tolak Angin sebelum memulai perjalanan dan pastikan fisik dalam kondisi prima.

Tolak Angin juga Ampuh di Segala Cuaca

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline