Lihat ke Halaman Asli

Aditya Tulus Nugraha

Mahasiswa Program Studi Manajemen ITB-AD

Wedangan Sebagai Penggerak Ekonomi Desa

Diperbarui: 13 September 2024   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Wedangan merupakan entitas yang tidak bisa dilepaskan dari budaya jawa. Wedangan juda sering disebut angkringan atau hik. Menu yang ditawarkan biasanya adalah Sego Kucing, aneka sate/sundukan, gorengan, dan yang menjadi menu utamanya adalah wedang/minuman. Wedangan sudah melekat pada budaya masyarakat jawa. wedangan yang awalnya hanya sebagai tempat makan/minum menjadi tempat berbagi obrolan ringan dengan teman dan kerabat. kami bermaksud memodifikasi wedangan menjadi unit usaha BUM Desa Matesih. Wedangan ini akan menjadi tempat jualan UMKM dan sebagai salah satu wadah melestarikan budaya.

Desa Matesih sendiri merupakan Desa berada di ketinggian 444 mdpl yang memiliki luas 274,620 ha, yang terdiri dari sawah 61,970 ha sawah, 112,630 ha pekarangan, dan lainnya 10 ha.  Desa Matesih merupakan desa yang cukup padat penduduk. Pada tahun 2018 tercatat terdapat 2108 Kartu keluarga dengan total jumlah penduduk 7116 jiwa. Desa Matesih merupakan kota kecamatan yang memiliki Pasar, Terminal Bus, dan dilalui Jalan Provinsi. 

Kecamatan Matesih berbatasan dengan Kecamatan Tawangmangu di Timur, Kecamatan jumantono di Selatan, Kecamatan Karanganyar di Barat, dan Kecamatan Karangpandan di Utara. Desa Matesih tidak memiliki potensi wisata alam sepert air terjun, danau, dan panti. Potensi wisata alam banyak dimiliki oleh Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan Tawangmangu yang sudah menjadi destinasi wisata wilayah Solo Raya. Sehingga untuk jadi Desa Wisata sulit untuk dilakukan, tapi Desa Matesih bisa menjadi Desa Penyangga Wisata. Dalam mendirikan unit usaha, BUM Desa Maju Sejahtera Matesih mempertimbangkan potensi Desa. Desa Matesih memiliki potensi di bidang budaya dan kuliner. Namun belum ada kegiatan usaha BUM Desa yang bisa mengoptimalkan potensi tersebut. Selain itu UMKM yang memproduksi makanan banyak dan membutuhkan wadah untuk menjual produknya.

Dari latar belakang diatas kami menyimpulkan bahwa desa Matesih memiliki potensi budaya dan kuliner yang masih belum tergarap. serta banyak UMKM yang perlu dibantu melebarkan penjualannya. Dari masalah tersebut kami bermaksud memberikan solusi berupa membentuk Unit usaha baru BUM Desa yang bisa mengoptimalkan potensi dan berkolaborasi dengan UMKM. 

Unit usaha tersebut kami formulasikan ke dalam bentuk Wedangan. Wedangan tersebut akan dikonsep untuk bisa menjadi wadah kuliner dan budaya. wedangan tersebut merupakan kolaborasi antara BUM Desa dengan UMKM. UMKM akan menjual makanan dan cemilan lokal sedangkan BUM Desa akan menjual minumannya. Wedangan ini juga akan dikonsep menjadi wadah melestarikan budaya. hal ini dilakukan dengan konsep bangunan, asesoris yang digunakan, serta agenda budaya rutin yang akan diselenggarakan.

Wedangan ini kami harapkan menjadi kegiatan BUM Desa yang berkelanjutan. yang bisa menjadi penggerak ekonomi desa serta menjadi wadah dalam melestarikan Budaya.

Aditya Tulus Nugraha

2161201769

ITB Ahmad Dahlan Jakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline