Lihat ke Halaman Asli

Jangan Sampai Ada Salah Paham di Antara Pengajar dan yang Diajar

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tujuan dari pendidikan adalah membentuk sesuatu yang baru dari seseorang. Pendidikan pun dasarnya merupakan suatu hal yang baik. Namun, penggunaan hasil pendidikan tergantung dari tiap-tiap orang yang mendapatkan pendidikan tersebut. Dapat dilakukan dengan baik, dapat pula dilakukan dengan buruk.

Dalam mendidik pun terdapat kualitas dari pendidikan tersebut. Hal ini sering disebut sebagai mutu pendidikan. Semakin baik mutu pendidikan, maka kualitas pendidikan pun diharapkan juga semakin baik.

Terdapat aspek-aspek yang mencakup mutu pendidikan. Aspek-aspek tersebut merupakan bagian-bagian dari pelaksanaan pendidikan yang pada akhirnya membentuk sebuah sistem. Aspek-aspek tersebut, yaitu dimulai dari segi Sumber Daya Manusianya, di antaranya adalah perangkat pendidikan, kemudian dari aspek sarana dan prasarana, seperti ruang kelas, hingga buku-buku yang tersedia jika dibicarakan dalam konteks pendidikan formal. Namun, dikarenakan mutu pendidikan semakin baik, maka perlu terus dilakukan peningkatan mutu pendidikan

Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dalam berbagai cara. Jika mengacu pada aspek-aspek dari mutu pendidikan, dua hal terpenting yang perlu ditingkatkan adalah dari segi Sumber Daya Manusianya, dan dari sarana dan prasarananya. Namun, pembahasan kali ini akan cenderung dibahas mengenai Sumber Daya Manusianya.

Sumber Daya Manusia untuk pendidikan di Indonesia bahkan di Negara lain yang paling utama adalah para pengajar atau yang sering disebut sebagai guru atau dosen. Kualitas dari para pengajar sangat berpengaruh pada ketercapaian tujuan dari pendidikan tersebut. Hal ini dikarenakan murid-murid atau orang-orang yang diajar akan menjadikan pengajar sebagai orang yang diteladani. Tentunya saat kualitas atau mutu dari pengajar tidak baik, bahkan sangat buruk, akan menjadikan para murid pun menjadi orang-orang yang buruk. Hal inilah yang tidak diharapkan.

Peningkatan mutu dari pengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah pemberian pelatihan atau pemanduan bagi para pengajar, khususnya mengenai cara mengajar. Sebab, pintar dalam materi pengajaran saja tidak cukup. Diperlukan kemampuan khusus untuk akhirnya dapat menyampaikan hal-hal yang ingin diajarkan pada yang diajarkan dengan baik.

Pelatihan cara mengajar terdapat banyak macamnya. Namun, dikarenakan penyampaian dari materi ajar merupakan hal terpenting agar tidak terjadi kesalahan pemahaman dari para murid. Maka, pelatihan komunikasi dalam kelas-lah yang perlu diberikan kepada para pengajar tersebut.

Pelatihan komunikasi dalam kelas dapat dilakukan dengan memberikan urgensi mengenai pentingnya komunikasi dan penyampaian materi ajar di dalam kelas, hingga para peserta pelatihan atau pemanduan diminta untuk mempraktekan cara mengajarnya di hadapan peserta pelatihan lainnya. Peserta pelatihan yang sedang mempraktekan cara berkomunikasinya di depan kelas pelatihan atau pemanduan harus menganggap bahwa peserta pelatihan lainnya adalah murid-muridnya di kelas. Sehingga, yang sedang tampil tersebut harus siap jika muncul tanggapan kepadanya.

Pelatihan ini dapat dilakukan intens sesuai kapasitasnya. Perlu dilakukan peninjauan ulang setelah beberapa waktu agar tetap terjaga kualitas cara komunikasi dalam kelas dari peserta pelatihan. Diharapkan nantinya mutu pendidikan akan semakin baik, dengan semakin baiknya kualitas dari pengajar pendidikan. Hal ini berlaku pada semua instansi pendidikan, tidak terkecuali Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline