Lihat ke Halaman Asli

Oleh-oleh Lombok East Lombok Death Fest 3

Diperbarui: 18 November 2015   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada tanggal 13 sampai 15 November saya mendapatkan kepercayaan lagi untuk menjadi pawang pangung alias jadi MC dalam rangkaian Tour Bhineka Tunggal Ika bersama Jasad Death Metal sekaligus berkaitan dengan Bandung Blasting yang telah dilakoni oleh Jasad Death Metal konser tour Eropa dan didukung pula Djarum Coklat.com (DCDC).

Tepat pada tanggal tadi Tour Bhineka Tunggal Ika dikaitkan pula dengan East Lombok Death Fest 3, maka tidak heran konser suda pasti digelar di Lombok tepatnya lapanan Porda Lombok Tmur.

Saya tidak akan menyajikan liputan tentang jalannya konser tersebut, tapi saya lebih suka menyajikan obrolan saya dengan komunitas yang menyambut kami yang bernama " Front Grave" yang dipimpin oleh seorang pria kurus dan ceking bahkan tidak berkesan sangar sama sekali, tidak sesangar nama komunitasnya. Dia adalah Don Boscum begitu dia menakaman dirinya, namun nama aslinya adalah Mohamad Fauzul Azmi, sebuah nama yang sangat kental nuansa Islamnya.

Lebih kaget lagi ketika saya diundang ke rumahnya yang besar dan asri ditengah suhu udara Lombok Timur yang panas nongkrong dan ngobrol di rumah tersebut menjadi adem. Keheranan pertama adalah begitu banyak muda yang berpakaian hitam-hitam di rumah tersebut dan selalu bungkuk ketika melewati kami yang sedang asyik ngobrol, dalam hati saya berkata bahwa anak-anak metal ini sangat tahu sopan santun kepada seniornya.

Rupanya bukan itu semata, Don Boscum ini ternyata adalah keturunan dari Datuk Tan Guru Umar, seorang penyebar Islam di wilayah Lombok dan wafat di Mekah, Datuk Tuan Guru Umar memiliki anak yang juga penyebar Islam di Lombok yang bernama Tuan Guru Badarul Islam dan Tuan Guru Ahmad Tretetet. Waduuhhh.. saya kaget bukan kepalang, seorang ketua komunitas metal Lombok yang bernama Front Grave bahkan dia pun memiliki band yang bernama " Galery Of Death " ternyata anak keturunan bangsawan dan Kyai Besar.

Sejak 1997 Front GRave bermarkas di Mataram daerah Kamasan dan terkenal dengan kampung metal, dan Don Boscum telah memulai perjuangan sejak waktu itu. Don tidak kenal lelah memperjuangkan komunitasnya agar juga diakui sebagai manusia, bahwa anak-anak metal juga adalah generasi bangsa, Don mengajak anak-anak metal mengenal Tuhan, mengenal Allah. Menurut Don jika mereka dijauhi atau bahkan dimusuhi dan disebut sebagai anak-anak pemuja setan maka Don dengan segera berbicara lantang " kami bertuhan, Kami percaya pada Allah, dan Kami Sholat " jangan nilai kami dari musik yang kami sukai dan jangan nilai kami karena pakaian kami yang selalu nuansa hitam.

Semakin kagum saya kepada beliau, dan sejenak saya diperkenalkan dengan lagu-lagu komunitas Front Grave, dan dibalik suara nyanyian yang sulit didengar karena menggunakan teknik vocal grohl, bahkan scream, namun saya membaca lirik-liriknya, Subhanallah, lirik-lirik lagunya bernuansa Islam, ada lirik lagu yang berkaitan dengan Allahu Akbar, ada juga lirik lagu yang berjudulkan Escape From Israel yang isinya hujatan kepada Israel yang telah mendzalimi rakyat Palestina.

Oleh-oleh saya sebagai MC dalam event tersebut lebih berkesan dengan bertemu seorang pejuang yang perduli pada anak-anak muda dan berjuang demi ahlak anak muda dengan caranya sendiri, Alhamdulillah saya dipertemukan dengan orang hebat macam Don Boscum, salam Tauheed kawan.

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline