Pondok Pesantren Al-Hidayah Kebumen yang beralamat di Jl. HM Sarbini No. 125 adalah salah satu pondok yang bercorak salafiyah, yang mengkaji kitab-kitabnya para ulama terdahulu, dengan menggunakan dua metode pembelajaran, yakni sorogan dan bandungan. Pondok Al-Hidayah sekarang diasuh oleh kyai Hakim Musyafa Syatibi putra dari pendiri pobdok, beliau juga salah satu Pengurus Cabang NU Kebumen.
Di sela-sela beliau mengkaji kitab para ulama, beliau sering menyampaikan kepada santrinya bahwasanya santri harus mempunyai peranan penting dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Sebagai santri, harus mempunyai peranan penting di berbagai elemen, dalam menjaga NKRI", jelas beliau.
Memang tidak dapat dipungkiri, adanya kemerdekaan Indonesia ini, tidak lain adanya peranan santri dalam berjuang melawan para penjajah. Sehingga pada tanggal 22 Oktober dinamakan Hari Santri Nasional, sebagai wujud penghargaan pemerintah Indonesia kepada para santri.
Tidak jarang pula, kyai-kyai yang menyerukan "Hubbul Wathon Minnal Iman", karena beliau sangat menghargai peranan para ulama Indonesia terdahulu, yang telah berhasil merebut Indonesia dari tangan penjajah.
Gus Hakim, juga kerap menghimbau kepada santrinya, supaya tidak menyimpang (keluar) dari ajaran Nahdlatul Ulama. Karena NU adalah organisasi yang didirikan para ulama, yang ulama tersebut jelas sanad keilmuanya sampai Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, Gus Hakim juga mengajarkan arti kesabaran, selain mengajarkan beliau juga mengimplementasikanya dalam kehidupan sehari-harinya. Beliau waktu berkhidmat di RMI NU Kebumen selalu loyal tanpa pernah mengeluh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H