Pernahkah kalian mendengar isu tentang komunikasi massa telah berakhir?
Untuk para Gen Z, apakah saat ini kalian masih mencari informasi melalui media massa? dengan menonton televisi misalnya? Atau mendengar hiburan lewat radio? Membaca koran dan majalah kertas?
Sadar gak sih guys, ada fenomena lucu yang terjadi saat ini, kita kerap menonton program siaran televisi, seperti pertandingan sepak bola atau siaran debat para calon presiden, tetapi melalui aplikasi layanan streaming di mobile phone. Bahkan, saat ini orang membeli televisi bukan lagi untuk menonton program televisi nasional, tetapi untuk berselancar menonton tayangan di Youtube atau Netflix. Benar atau betul?
Jadi, apa benar teori komunikasi massa telah memasuki masa pensiun, dan tidak lagi relevan di era digital saat ini?
Mari kita bahas di sini...
Sebenarnya, apa sih maksud The end of mass communication?
Pada dasarnya The end of mass communication? merupakan sebuah kajian yang membahas tentang nasib teori komunikasi massa setelah hadirnya new media.
Pada kajian tersebut, beberapa pakar komunikasi mengkritik bahwa "komunikasi massa" tidak lagi menjadi teori atau konsep yang akurat dan komprehensif karena kurang mencakup area new media yang ada saat ini (Steven Chaffee H dan Metzger J: 2001).
Pembahasan terkait The end of mass communication? mulai diangkat ketika new media hadir dan berhasil membawa perubahan besar di kehidupan saat ini. Kehadiran new media ini melahirkan argumen, kritik, dan pertanyaan terkait apakah istilah komunikasi massa akan memasuki "masa pensiun" dan beralih ke istilah komunikasi media atau komunikasi bermedia.
Jadi intinya, The end of mass communication? ini berisi pembahasan terkait komunikasi massa yang belum mampu mencapai spekturm yang lebih luas, yaitu komunikasi new media.
New Media
Adapun new media erat kaitannya dengan perangkat media berjaringan internet atau media berbasis teknologi daring. Flew (2008) mengungkapkan, media baru atau new media digital adalah media yang format kontennya berbentuk multimedia, yaitu berupa gabungan data, teks, suara, gambar, yang disimpan dalam format digital dan disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optic broadband, satelit dan sistem gelombang mikro.
Selama ini komunikasi massa (mass communication) diidentikkan dengan "televisi", sementara "video games" dan "website" dianggap sebagai ikon yang mewakili komunikasi media (media communication) (Chaffee and Metzger, 2001: 371- 373). Sebagaimana kita ketahui sejak dulu, ciri-ciri dari komunikasi massa di antaranya:
- Produksi konten bersifat massal
- Komunikasi bersifat satu arah
- Kurangnya kontrol pengguna
- Sifat audiensnya bersatu/ terpadu mengonsumsi konten yang sama
- Jumlah saluran media yang terbatas sehingga mudah diidentifikasi, dll.