Lihat ke Halaman Asli

Duwi Satriyoaji

Hai, aku Aji seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Universitas Ahmad Dahlan

Evaluasi yang Perlu Diperhatikan oleh Konten Kreator

Diperbarui: 24 Juni 2021   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Secara umum, diketahui bahwa menjadi seorang konten kreator haruslah kreatif dalam menciptakan suatu karya atau konten yang ingin dibawakan sehingga, banyak yang menyimpulkan jika seseorang tidak kreatif maka tidak dapat menjadi seorang konten kreator. Untuk beberapa poin saya setuju tetapi itu tidak sepenuhnya benar karena, hal utama yang diperlukan yaitu membangun personal branding. 

Apa itu personal branding? Personal branding merupakan suatu proses atau kegiatan dalam meningkatkan citra orang lain kepada diri dengan cara memasarkan diri dan membentuk persepsi baik didepan khalayak. Mengapa personal branding menjadi hal utama untuk menjadi seorang konten? Karena hal utama yang diperlukan seorang konten kreator adalah dikenal oleh khalayak. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang konten kreator tidak hanya kreatif melainkan juga harus dapat membentuk personal branding yang baik.

Dalam membuat sebuah konten seorang konten kreator perlu untuk mengevaluasi kembali kekurangannya dalam membentuk personal branding yang baik. Hal - hal yang perlu diperhatikan yaitu, tata krama serta adab yang berlaku di masyarakat. 

Untuk membentuk citra yang baik maka, seorang konten kreator perlu menyesuaikan perilaku serta adab yang ada di masyarakat karena, masyarakat menilai seseorang melalui baik atau tidak melalui tingkah laku yang di sajikan terhadap khalayak. 

Seperti contoh, seorang konten kreator yang membuat konten prank terhadap para tunawisma dengan memberikan bantuan dalam bentuk kardus yang berisi sampah. 

Hal tersebut tentu melewati batas karena, meskipun itu konten prank tetapi masyarakat dapat menilai sendiri hal yang baik maupun hal yang buruk. Sehingga, konten yang seperti itu justru menimbulkan rasa iba terhadap para tunawisma, daripada menjadi sebuah konten hiburan. Selain itu, para khalayak juga merasa kesal dengan tingkah laku konten kreator tersebut yang menyebabkan jeleknya citra konten kreator tersebut di depan khalayak.

Untuk menjadi seorang konten kreator diperlukan juga penguasaan dalam penggunaan media dengan baik. Mengapa perlu untuk menguasai media dengan baik? 

Hal tersebut diperlukan agar seorang konten kreator tau dan mengerti bagaimana mengandalkan media menjadi alat untuk meningkatkan jumlah viewers atau penonton dari konten yang di buat serta dapat memudahkan dalam melakukan personal branding. 

Bagaimana caranya? Seorang konten kreator harus mengerti fungsi dari fitur - fitur yang disediakan oleh media sosial yang ingin digunakan dan usahakan tidak hanya menggunakan 1 media sosial tetapi juga menggunakan sosial media lain yang memiliki potensi yang tinggi serta pengguna yang banyak. Sehingga, seorang konten kreator dapat menyesuaikan media sosial yang cocok dengan konten yang telah di buat. 

Seperti penggunaan media sosial Youtube untuk mengunggah konten video bermain game dan media sosial instagram untuk mengunggah aktivitas pribadi dan untuk personal branding mengenai konten kreator tersebut. Dengan begitu, peluang untuk dikenal oleh khalayak lebih tinggi.

Penggunaan media sosial bagi seorang konten kreator sangatlah penting, dalam penggunaan media sosial ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang konten kreator antara lain, target audiens, tren dalam media sosial, sistem media sosial dalam menampilkan konten, serta menyesuaikan konten yang dibuat dengan media sosial yg di gunakan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline