Lihat ke Halaman Asli

Nun Urnoto El Banbary

adalah nama pena dari Urnoto.

Otokritik Pelayanan JNE Mengawal UMKM

Diperbarui: 17 Januari 2022   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Jasa pengiriman---setelah PT. POS Indonesia---yang saya dengar adalah JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) dengan pelayanan yang pada masa saya mengenalnya nyaris melampaui PT. POS Indonesia yang sebelumnya telah merajai dunia ekspedisi tanah air. JNE tiba-tiba diperhitungkan masyarakat, bahkan mendapatkan simpati luar biasa sebagai pengiriman barang dan jasa. Pasalnya, JNE lebih cepat, lebih amanah, dan lebih murah.

Saya sendiri yang semula menggunakan pengiriman jasa PT. POS Indonesia dalam mengirimkan surat-surat dan naskah-naskah karya tulis ke media cetak dan penerbit, langsung berpindah haluan. Soal pelayanan, saya mendengar kabar baiknya dari seorang tetangga yang menekuni kuliner kripik singkong. Ternyata benar, JNE menyajikan pelayanan yang ramah. pengiriman yang tepat waktu, dan kurir yang amanah, pada wktu itu.

Sajian JNE membuat saya tak ingin berpindah ke lain hati, dan hanya JNE hati saya layak dilabuhkan. Pendek kata, saya telah jatuh cinta pada JNE. Saya mengabarkannya pada teman-teman penulis lainnya yang sering berurusan dengan pengiriman naskah ke berbagai media dan penerbitan.

Otokritik

Seiring waktu, dan di tengah kompetitornya yang bermunculan bak jamur di musim penghujan, tiba-tiba JNE perlahan-lahan redup. Tentu saja, saya yang kadung jatuh cinta menjadi patah hati. Dada serasa ngilu bertubi-tubi. JNE membuat saya kecewa, dan lama-lama saya terkesima dengan pesona kompetitornya yang lebih cantik---meski demikian saya tetap bersetia dengan JNE yang wajahnya sedang "bopeng". Sungguh menjadi bencana bagi saya yang terlanjur mencintainya.

Dibanyak aplikasi juali-beli online, JNE sudah mulai jarang digunakan, setidaknya di tempat lahir saya. Bahkan, tetangga saya yang dahulu juga sering menggunakan jasanya dalam mengirimkan dagangannya yang berupa hasil setek tanaman, juga ikut-ikutan pindah ke kompetitornya.  Namanya juga orang kecewa, maka hati yang patah akan dilampiaskan dengan cara membangun cinta baru pada kompetitor lain yang lebih memesona. Soal apakah tetangga saya akan kembali lagi pada jasa pengiriman JNE, itu tergantung pada pesona JNE berikutnya. Pastinya, para kompetitor JNE mati-matian menciptakan wajah yang glowing untuk mengalahkannya atau bahkan melenyapkannya. JNE mesti menyadari keadaan perang dagang pada jasa pengiriman yang semakin diganderungi masyarakat mileneial saat ini.

jpg-20220117-090244-0000-61e4d2d506310e37eb3fe398.jpg

Istikamah di Jalur JNE

Cukup tetangga saya yang pindah ke lain hati. Saya, mah tetap istikamah bersama JNE meski kadang lemot dalam mengantarkan jasanya dengan beragam musabab. Alasan saya tetap istikamah dengan jasa JNE tidak lain karena sudah kadung banyak kenal dengan para kurirnya yang berganti-ganti, ditambah lagi karena saya bertetangga dengan salah saorang kurirnya. Maka, hati menjadi tidak nyaman tentunya.

Seorang kuliner yang memproduksi kripik singkong dekat rumah, juga memilih istikamah dengan jasa pengiriman JNE, alasannya hampir sama dengan alasan saya di atas, ditambah katanya, "JNE sudah lama membantu mengantarkan usaha-usahanya hingga sukses". Rupanya, tetangga saya termasuk yang pandai berterima kasih. Saat JNE (anggap saja) jeblok, ia tetap bersetia. Barangkali, pada saat memulai usahanya, hanya JNE yang telaten mengantarkan barang dagangannya hingga mencapai sukses.

Orang yang pandai bersyukur memang tak mudah melupakan jasa-jasa siapa saja yang mengantarkan pada kesuksesan. Namun, tetangga saya yang pindah ke lain hati perlu juga diapresiasi, agar kembali jatuh cinta pada JNE. Setidaknya, JNE memperbaiki segala yang dikeluhkan oleh mereka, semisal lemotnya pengiriman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline