Lihat ke Halaman Asli

Goresan Tinta Semalam

Diperbarui: 23 Desember 2016   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada goresan semalam untuk hari ini..
Ada untaian semalam untuk saati ini..
Untukmu...
Duhai cahaya kalbu dalam kehidupku..
Untukmu...
Bidadari paling cantik dan salihah dalam hidupku..
Untukmu yang telah menganggkatku dari alam jiwa
Bersama kisah yang telah kau ikat
Bersama cinta yang kian menjerat...
Menjerat rindu yang tiada duanya..

Ada sendu ketika bersimpuh merindumu
Ada harum peluh di pelupuk mata ini..
Ada kerinduan yang menyusup dalam kalbu
Rindu....
akan dekap peluk menapak jiwa..
Rindu...
Ingin kembali di timang, dipersembahkan seuntai syair dalam temaramnya jagat..

Yang kau timang..
Kini tengah berdiri dan berjalan menyusuri pesan-pesan dan impianmu..
Yang kau dekap...
Kini telah jauh,..
Jauh..di keujungan rindu terbataskan oleh jarak,ruang dan waktu

Terlalu besar pengorbananmu..
Terlalu jauh engkau berkelana untuk melukis senyum indah di bibir ini..
Hingga Tak mampu kuuntai pada lisan yang terbungkam haru ini..
Terlalu banyak untuk kusebut...
Terlalu sulit untuk di bayangkan..
Kemurnian jiwa itu kini telah berada diremang-remang ingatan
Begitu besarnya cinta dan kasihmu..
begitu tulusnya peluk dan kata manjamu...

Untukmu...
Duhai pelita kasihku..
Yang kian merindukan kehadiranku
yang kian merindukan tingkah manjaku..
Yang kian berdo'a untuk kebaikanku...
Dan kian menanti kepulanganku..
Meski hanya di kejauhan pandang, duhai pelitaku..
Aku mencintaimu...
Aku merindukanmu di setiap waktuku..

sElamaT H4ri Ibu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline