Bang Jali pikir ada yang salah dengan cara berpikir Timses Ahok yang dimotori oleh PDIP. Bang Jali tidak tahu kenapa PDIP berikut organisasi sayapnya dan simpatisannya suka sekali melaporkan orang pada Polisi. Bang Jali jadi berpikir apakah Polri itu milik PDIP?
Waktu Putaran Pertama Pilgub DKI, FPI berkali-kali dilaporkan ke Polisi oleh PDIP. Ibu Sylviana Murni juga dilaporkan ke polisi hingga akhirnya rakyat salah sangka dipikirnya ada kasus korupsi yang dilakukan bu Sylviani. Ternyata hanya laporan-laporan tidak berdasar. Dan herannya pak polisi kok mau-maunya disuruh orang-orang PDIP memanggil Peserta Pemilu? Apa pak Polisi tidak takut dicap oleh rakyat sebagai kaki-tangan partai penguasa?
Soal sedikit-sedikit lapor polisi itu memang sepertinya sudah menjadi kebiasaan PDIP sejak Jokowi jadi Presiden. Dulu juga semua orang KPK dilaporkan ke Polisi waktu Kasus Cicak VS Buaya. Sekarang Pilkada serentak juga begitu.
Seminggu yang lalu Sandiaga Uno dilaporkan ke polisi beberapa kali oleh simpatisan PDIP. Beberapa hari lalu juga, anggota DPR dari PDIP ingin melaporkan KPU RI ke Polisi gara-gara ada sengketa di KPUD Puncak Jaya Papua. Anggota DPR itu mengancam KPU RI dan mengatakan akan memproses mereka ke Polisi.
Dan tadi bang Jali baca di Detiknews, setelah Ahok kalah berdebat dengan Anies Baswedan di Mata Najwa, timses Ahok berencana melaporkan Anies Baswedan ke Polisi. Alasan mereka karena Data Penggusuran yang dimiliki Anies sewaktu berdebat tidak benar.
Aduh..aduh.. kenapa seperti ini kelakukan Timses Ahok? Bukankah hal itu malah semakin memperburuk Citra Ahok?
Begitulah yang bang Jali ketahui.
Mohon untuk Admin jangan dipindahkan artikelnya ke Kotak Sampah/ Kotak Suara. Saya tidak bisa membuka kolom itu dari warnet maupun dari HP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H