Lihat ke Halaman Asli

Kenapa Jokowi Harus Ngeles dari Tuduhan SBY?

Diperbarui: 2 Februari 2017   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bang Jali pikir lama kelamaan Presiden kita pak Jokowi semakin jauh dari sikap negarawannya. Semakin sering berbohong dan menghindar dari masalah penting.

Keributan negeri ini gara-gara Ahok selalu saja terjadi.  Setelah Ahok membuat marah umat Islam karena menghina Surat Al-Maidah, Ahok kembali  melukai hati warga NU karena memojokkan Rais Aam NU Kyai Ma’ruf Amin.

Bukan itu saja, Ahok dan Pengacaranya membuat pernyataan heboh bahwa ada rekaman telpon SBY ke Kyai Ma’ruf.  Itu artinya kemungkinan besar Ahok dan Pengacaranya memiliki rekaman (sadapan) telpon SBY.

SBY merasa disadap dan meminta pertanganggung-jawaban Jokowi.  Bila benar terjadi penyadapan, itu kemungkinan besar dilakukan oleh Penegak Hukum. Dan itu melanggar Hukum yang ada. SBY meminta Jokowi untuk mengclearkan masalah itu.

Bang Jali pikir yang diminta SBY bukanlah hal yang biasa dan bukan tidak penting. Sangat penting bagi Jokowi menyikapi isu ini. Jangan sampai terjadi dibawah kepemimpinan Jokowi ada alat negara yang sembarangan melakukan penyadapan.

Tapi rupanya Jokowi pura-pura tidak tahu itu hal penting. Dan Jokowi, bang Jali pikir sepertinya  mau lepas tangan.   

Jokowi bilang itu isu di Pengadilan. Jangan dilempar ke Presiden, katanya.

Bang Jali kaget dengan pernyataan Jokowi seperti itu. Bukannya pak Jokowi menanggapi positif masukan dari SBY tetapi malah ngeles.

Satu lagi bang Jali bingung itu kenapa Luhut Panjaitan datang ke Kyai  Ma’ruf Amin untuk meminta maaf atas nama Ahok?

Kata Jokowi itu bukan dia yang menyuruh tetapi inisiatif Luhut Panjaitan sendiri.

Bang Jali tidak percaya itu. Rasanya  juga semua orang tidak akan percaya bahwa Luhut Panjaitan ke Kyai Ma’ruf itu tidak ada yang menyuruh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline