Lihat ke Halaman Asli

Balada Gagal Paham

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Balada Gagal Paham
Maaf lho,maaf. ini niat tanya beneran...
Beras diangkut pake bensin..
Sayur diangkut pake bensin..
Tempe, tahu, ikan asin,pepaya, yang dipasar itu diangkut pake bensin..
Kalo bensin naik artinya semua ikut naik to?
Lantas rakyat kecil mana yang diuntungkan?
Kalau dikata subsidi BBM salah sasaran? ya jelaslah, orang selama ini kemana2 kami jalan kaki,pol nyepeda.
Kredit motor ga mampu vrooh!!kalo gitu sudah pasti selamanya subsidi BBM tuh salah sasaran.
Kalo duitnya dialihkan buat bangun jalan tol, pelebaran dll yang menikmati bukane yg punya mobil juga?
Punya mobil artinya kaya kan?
Dialihkan buat pendidikan dan kesehatan, saya 100% setuju.
Namun kalo nggak bisa beli makan,apa mau laper-laper disuruh sekolah?
Kalo kesehatan mungkin tepat sih. Karena nggak bisa makan, orang pada sakit dan berobat.
Tapi bagusnya ganti istilah, jadi Penyehatan Masyarakat.
Terus kalau alesannya biar jumlah pemakai kendaraan pribadi berkurang, harusnya bukan naikin BBM dong. Tapi nyetop produksi mobil dan motor.
Okelah kalo alasannya takut sama mafia otomotif, lets say itu diluar kendali kita.
Kalau alasannya defisit anggaran sekian triliun, bisa koq naikin pajak orang2 kaya yang gak bakal kelaperan tujuh turunan.
Wong pelihara lumpur bertahun2 juga gak miskin2 kan?
Tapi bisa diterima sih kalau ada alesan lagi, "menaikkan pajak berarti ngajak perang para donatur partai"
Sekali lagi saya niat tanya beneran.
Dalam perkara ini rakyat kecil mana ya yang diuntungkan?
*saya bukan pedukung Prabowo atau Jokowi, saya cuman orang yang galau karena tadi pagi sarapan harus bayar 5ribu lebih mahal dari biasanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline