Disclaimer: Artikel ini murni pandangan kami dari sisi pembaca dan kaskuser. Kami tidak kena masalah ini, tidak terlibat juga. Kebetulan kaskuser dan ingin membahas dari sisi bisnis.
Kasus penggelapan uang ini masuk ranah kriminal dan dibahas di beberapa media online, meski belum sampai ke media offline. Kami juga belum cek semua koran cetak sih. Tapi sejauh yang kami cek, belum ada.
Aktifitas belanja online makin meningkat tiap tahun. Naiknya jumlah penjual, berbanding lurus dengan jumlah pembeli. Kemudahan yang ditawarkan dari bisnis online sangat menyenangkan para pembeli, juga penjual. Karna ada efektivitas waktu dan tenaga.
Seiring berjalannya jaman dan teknologi. Ada banyak sistem pembayaran. Mulai dari transfer via atm, setor via kasir bank, M-banking, kartu kredit, bank virtual (Paypall, Kaspay, Doku) dan Rekber (Rekening Bersama). Mari kita bahas cerita ini.
Apa itu Rekber?
Rekber adalah singkatan dari Rekening Bersama. Jika melihat dari prakteknya, rekening yang dimiliki sebetulnya tidak benar-benar bersama, tapi dipegang oleh 1 nama. Namun, karna uang di dalam rekening tersebut dari berbagai orang, maka hitung nya bersama.
Rekber ini bisa dibilang sebagai pihak ke-3 dalam sebuah transaksi jual beli. Pertama, si pembeli (A) beli barang ke penjual (B). Si A harus bayar RP 500.000 ke B. Namun, si A mengirim uang tersebut ke pihak ke-3 (C) disertai dengan komisi yang ditentukan oleh C selaku pemilik Rekber. Ketika barang sampai ke A, maka C akan kirim uang ke B. Sementara si C, cuma menyisakan komisi di rekening nya.
Kasus di Kaskus.
Di Forum Jual Beli (FJB) Kaskus ada banyak member yang jual jasa Rekber, karna memang FJB punya banyak transaksi, karna banyak penipuan transfer, maka rekber dan COD jadi pilihan yang bagus.
Kasus ini jalan sudah seminggu, sengaja kami baru bahas sekarang biar kami bisa lihat seperti apa perkembangan nya. Dan lebih enak dibahas untuk dijadikan pelajaran, bisa Kamu bagikan juga ke orang lain kok. :)
Salah satu rekber yang punya reputasi bagus bernama BlackPanda.