Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Takut Predator Parlemen

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14087081852035601038

Sumber gambar : mediafitrah.wordpress.com

Pertama saya ucapkan selamat atas keberhasilan pasangan Jokowi-JK yang secara resmi telah dimenangkan oleh keputusan MK atas gugatan kubu Prabowo pada pilpres kemarin. Kita sambut situasi kondusif ini karena sebelumnya sempat dikhawatirkan akan terjadi huru-hara kalau salah satu kubu kalah dalam persidangan.

Isu yang sedang hangat adalah bantahan dari Presiden SBY dan Hatta Rajasa mengenai partainya yang digosipkan akan merapat ke kubu Jokowi. Sebenarnya sih sah-sah saja kalau muncul selentingan gosip politik model begini setelah dinyatakan ada salah satu kubu dinyatakan resmi jadi pemenang. Rapat-merapat itu sudah lumrah dimana dalam kacamata politik tidak ada yang namanya kawan dan lawan abadi, yang ada hanyalah kepentingan saja.

Kita coba flashback ke masa kampanye pilpres ketika Tim Jokowi menyatakan akan menerima kawan seperjuangan dengan catatan tanpa syarat. Jokowi-JK tidak membutuhkan koalisi yang gemuk, cukup koalisi ramping tapi efektif  dalam bekerja. Pertanyaannya apakah semudah itu ketika pemerintahan baru nanti sudah berjalan? Saya kira cukup wajar Jokowi saat ini ingin merangkul kubu lawan sebelumnya karena untuk menunjang kinerja pemerintah dibutuhkan partner yang bisa mendukung berbagai kebijakannya. Kalau kita hitung-hitungan kekuatan kubu Jokowi di parlemen dibandingkan dengan kubu koalisi merah putih jelas masih kalah. Perlu diingat, pemerintahan SBY yang disokong oleh banyak parpol ternyata tak luput juga dari serangan di parlemen terutama dari parpol yang memainkan kaki dua.

Solusinya menurut penulis cukup sederhana, kunci semuanya ada pada figure SBY dan Megawati sendiri. Kalau keduanya akur rasanya Jokowi akan lebih mudah menggandeng mitra koalisi di parlemen. Megawati jangan arogan atas dendam masa lalu dengan SBY demi kebaikan pemerintahan Jokowi sendiri. Sejarah telah mencatat sejak era reformasi kepemimpinan yang berasal dari sipil pada akhirnya goyang ditengah jalan. SBY saja yang dari militer dan didukung oleh banyak parpol masih sulit menegndalikan predator parlemen yang ganas-ganas.

Selamat bekerja Presiden dan Wakil Presiden yang baru

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/08/22/naoojm-sby-bantah-pernyataan-jokowi

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/08/22/nap90u-pan-tegaskan-beroposisi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline