Lihat ke Halaman Asli

Tuhu Nugraha Dewanto

Principal of Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN)

Online Advertising & Strategi Merek

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ketika perusahaan mulai melek dengan internet, dan memasukkan strategi digital dalam portfolio pemasaran produk. Maka yang menjadi fokus selain social media adalah beriklan di internet. Karena kebutuhan perusahaan di digital bukan hanya sekedar mengumpulkan jumlah fans di Facebook, atau sejumlah follower Twitter. Tetapi juga ada berbagai tujuan pemasaran lainnya yang penting, misalnya awareness mengenai merek, hingga meningkatkan sales, yang akan lebih efektif dilakukan via iklan.

Iklan di digital agak sedikit berbeda dengan media konvensional seperti televisi, radio, majalah dll. Digital menawarkan beragam cara beriklan, dan sifatnya tidak terbatas secara geografis. Keunggulan lainnya iklan di digital bisa targeted, ke konsumen tertentu sehingga lebih efektif.

Oleh karena itu pemasar harus paham terlebih dahulu beragam tipe iklan yang ada di digital, sehingga bisa memahami bentuk iklan seperti apa yang akan sesuai dengan tujuannya, dan juga alokasi budget dalam portfolio budget di digital. Ada beberapa tipe iklan yang populer di digital berdasarkan Wikipedia, yaitu CPM, CPC dan CPA.

Cost Per Mille (CPM)

Ini adalah sistem iklan yang paling populer dan banyak digunakan oleh berbagai media online, seperti portal dll. Per Mille artinya adalah per 1000 impression. Ini akan memudahkan Anda untuk menentukan mana yang lebih murah dan efektif ketika ingin memasang sebuah banner misalnya.

Misalnya, di Kompas.com mereka menawarkan per hari harga header banner 20 juta, dengan pengunjung per hari 2juta. Sementara Detik.com header banner seharga 200juta dengan pengunjung per hari 10juta. Lalu mana yang harus dipilih? Kita bisa hitung CPM di Kompas.com, Rp.10.000, sementara di Detik.com CPM-nya 20.000.

Misalnya apabila Anda melihat angka ini maka tentu saja, Anda akan memilih di Kompas.com berdasarkan rasional efisiensi biaya. Namun hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan, selain CPM adalah apakah pengunjung yang datang ke website tersebut target audience yang ingin kita sasar atau bukan?

Harga mungkin lebih murah di Kompas.com, tapi kalau target Anda adalah audiens yang lebih luas, menengah ke bawah misalnya maka Detik.com mungkin lebih efektif. Mengapa? Karena di Kompas.com audiensnya lebih kelas menengah atas, dan kaum terpelajar. Untuk mendapatkan demografi dari pengunjung secara detil bisa didapatkan dari tim sales dari masing-masing media, jadi dalam pengambilan keputusan Anda tidak meraba-raba.

Lalu tujuan bisnis apa yang bisa dicapai dengan iklan CPM? CPM ini punya fungsi yang sangat baik untuk awareness. Dalam siklus sebuah merek, maka tahapan pertama adalah awareness, nah untuk digital apabila tujuan Anda hanya ingin membuat audiens tahu bahwa produk Anda eksis, atau mengingatkan mereka agar tidak terlupakan maka CPM harus masuk dalam portfolio budget di digital.

Cost Per Click (CPC)

Sistem iklan ini adalah Anda akan membayar hanya ketika ada orang yang mengklik iklan tersebut. Sistem iklan ini yang digunakan oleh Facebook dan Google Search. Sistem iklan ini akan efektif digunakan apabila Anda menginginkan audiens melakukan suatu tindakan tertentu, misalnya bergabung menjadi fans di komunitas merek di Facebook, mengikuti sebuah kampanye atau kompetisi dll.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline