Semoga tulisan ini bermanfaat bagi orang lain, agar kasus atau peristiwa serupa tidak mereka alami. Alangkah baiknya jika lebih berhati-hati ataupun mengurungkan niat menggunakan jasa Paylater dari Layanan Gojek.
Sebelum saya uraikan kasus yang saya alami, sila baca peristiwa yang pernah terjadi kepada para pelanggan terdahulu lewat beberapa artikel berikut (sila klik judul):
- Pengguna Paylater Sebut Gojek dan Findaya Tak Punya Hati (cyberthreat.id)
- Tidak Pernah Pakai Paylater Gojek, tapi Dapat Tagihan (mediakonsumen.com)
- Gojek Memberikan Data tanpa Persetujuan Saya ke Findaya (mediakonsumen.com)
- Pernahkah Kamu Memiliki Masalah dalam Layanan Paylater di Aplikasi Gojek? (id.quora.com)
- Hati-hati Pakai Fitur Paylater Gojek (cyberthreat.id)
- Keluhan Pelanggan terhadap Layanan Paylater Gojek (skda.co.id)
Mengapa saya melampirkan sekian artikel di atas? Artinya bahwa kasus yang menimpa saya ini - yang selanjutnya saya uraikan - bukan kasus pertama kalinya. Ternyata sudah banyak orang yang mengeluhkan layanan Paylater Gojek (Findaya).
Kisahnya begini. Pada Rabu, 24 Maret 2021 lalu, saya menggunakan layanan Paylater Gojek untuk memesan kuota internet seharga Rp 100 ribu. Dan hal itu saya lakukan sampai 2 kali dalam waktu yang berdekatan, berselang 5 menit.
Saya memesan 2 kali karena pesanan pertama tidak masuk, tapi muncul otomatis catatan tagihan di aplikasi Gojek. Pesanan pertama pukul 21.36 WIB, dan pesanan kedua pukul 21.41 WIB. Masing-masing seharga Rp 103.410, jadi totalnya sebesar Rp 206.820.
Semua pesanan saya gagal masuk, artinya pulsa kuota internet tidak berhasil saya terima. Namun faktanya, tagihan Rp 206.820 tetap tercatat di aplikasi Gojek saya hingga hari ini.
Hal yang saya keluhkan dan seharusnya tidak terjadi yaitu, bagaimana mungkin pesanan yang gagal masuk bisa dicatatkan sebagai tagihan oleh pihak Gojek di aplikasinya?
Bukan diam saja. Besoknya (Kamis, 25 Maret) saya telpon pihak Gojek di nomor 021-50849000 untuk meminta klarifikasi. Jawaban pihak Gojek yakni, meminta saya untuk berurusan langsung dengan Findaya, pihak yang bertanggungjawab mengurus pendanaan Paylater.
Jawaban pihak Gojek agak mengecewakan. Namun demikian, saya tetap berusaha menghubungi pihak Findaya. Saya cari di internet nomor kontak Findaya yang bisa dihubungi, tetapi nyatanya tidak saya temukan.
Akhirnya saya mencari akun media sosial Findaya, yaitu Twitter (@findayaindo). Saya menyapa lewat chat dan menyampaikan keluhan saya. Dan ternyata lagi, saya diminta untuk meminta konfirmasi ke pihak provider (Telkomsel) terkait hal itu.
Seperti dilempar ke sana dan ke kemari. Dan pada Jumat, 26 Maret 2021, sebelum saya menghubungi pihak Telkomsel, untuk mendapatkan klarifikasi langsung, di pagi hari menjelang siang, saya mendatangi kantor Gojek dan Findaya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.