Padahal belum lama dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada Rabu, 23 Oktober 2019, hari ini, Rabu (25/11), dikabarkan bahwa Edhy Prabowo telah ditangkap oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia diamankan di Bandara Soekarno-Hatta pada dini hari pukul 01.23 WIB, setibanya dari Amerika Serikat (AS).
Rombongan Edhy ke AS, tepatnya di Honolulu, Hawaii, dalam rangka penandatanganan kerjasama antara Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) dengan Oceanic Institute of Hawaii Pacific University.
Dengan kejadian ini, berarti Edhy adalah menteri pertama di Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang tersandung kasus hukum. Disebutkan, penangkapan Edhy terkait kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster atau benur.
Melansir KOMPAS.com (25/11), sebanyak 17 orang yang diamankan KPK, yang terdiri dari Edhy, istrinya (Iis Rosita Dewi, sekaligus sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024 dari fraksi Partai Gerindra Daerah Pemilihan Jawa Barat II), beberapa pejabat KKP, dan sejumlah pihak swasta.
Menurut keterangan Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, kasus yang membelit Edhy dan istrinya, serta 15 orang lainnya adalah terkait proses penetapan calon eksportir benih lobster atau benur. Ada sejumlah barang bukti yang diamankan, salah satunya kartu debit ATM.
"Jumlah yang diamankan petugas KPK seluruhnya saat ini 17 orang. Di antaranya adalah Menteri Kelautan dan Perikanan beserta istri dan beberapa pejabat di KKP. Di samping itu juga beberapa orang pihak swasta. Kasus ini diduga terkait dengan proses penetapan calon eksportir benih lobster," ujar Ali Fikri, Rabu (25/11).
Bagaimana Edhy bisa terkena kasus ini, dan siapa saja pihak yang ikut terlibat, biarlah publik menunggu hasil pemeriksaan penyidik KPK. Termasuk status hukum Edhy selanjutnya. Yang pasti gara-gara ini, kemungkinan besar Edhy diberhentikan dari jabatannya oleh Presiden Joko Widodo.
Siapakah Edhy? Ya, mengulang, Menteri KKP periode ke-2 kepemimpinan Presiden Jokowi, di mana sebelumnya adalah Susi Pudjiastuti. Di samping itu, ia juga merupakan petinggi Partai Gerindra dan anak angkat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sehingga, dengan adanya kasus ini, tidak hanya Presiden Jokowi yang kecewa dan marah, tetapi juga Gerindra, dan terlebih lagi Prabowo yang mungkin tidak menyangka bakal terjadi peristiwa malang tersebut.
Khususnya Prabowo, ia akan sangat marah, mukanya tercoreng sebagai pemimpin partai, sebagai ayah angkat Edhy, dan sebagai Menhan. Publik tahu, masuknya Prabowo dan Edhy ke kabinet tidak gampang. Penuh liku dan pengorbanan. Utamanya Prabowo yang terpaksa mengesampingkan gengsi kala itu.
Lebih lanjut sosok Edhy, sila baca artikel yang pernah penulis buat ini (klik), "Mengenal Edhy Prabowo, Anak Angkat Prabowo Subianto dan Calon Menteri Jokowi". Tegasnya, Edhy bukan kader biasa Gerindra. Dia punya kedudukan khusus di hati Prabowo.