Lihat ke Halaman Asli

Tuhombowo Wau

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Aksi Erick (cs) di Acara Hakordia 2019 Menghibur dan Kaya Pesan

Diperbarui: 9 Desember 2019   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri BUMN Erick Thohir jadi penjual bakso pada drama antikorupsi bertemakan #PrestasiTanpaKorupsi | Gambar: Facebook/oliedasativa

Sudah menjadi tradisi, tiap 9 Desember, negara-negara di dunia memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), tak terkecuali Indonesia. Memperingati bukan berarti bangga karena eksistensi korupsi, akan tetapi sebagai momen untuk membuka kembali kesadaran masing-masing pribadi betapa berbahaya dan memalukan tindakan koruptif.

Di Indonesia sendiri, tahun ini berbagai acara dikemas menarik oleh banyak instansi. Misalnya kemarin di Jawa Tengah ada gerakan penempelan stiker bertulisan "Nek aku korupsi, ora slamet" di mobil dinas pejabat, hari ini (9/12) ada acara menonton film antikorupsi produksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan juga pihak istana (jajaran menteri) yang menggelar drama.

Tentu di beberapa instansi dan daerah lain terselenggara pula acara serupa meski berbeda kemasan, namun yang menarik dari tiga jenis acara tadi adalah para pelajar turut dilibatkan.

Pelajar SMA/SMK bahkan ada yang ikut jadi pemain peran. Khusus acara istana, memang pemerannya pejabat menteri, tapi tetap saja bernuansa sekolah.

Presiden Jokowi tengah bercakap-cakap dengan tiga menteri (Nadiem, Erick, dan Wishnutama) | Gambar: Facebook.com/oliedasativa

Berlokasi di SMK 57 Jakarta Selatan, bersama pemeran lain, tiga menteri Kabinet Indonesia Maju yaitu Menteri BUMN Erick Thohir (penjual bakso), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (pelajar SMA), dan Menteri Parekraf Wishnutama (pelajar SMA) mementaskan drama antikorupsi bertemakan #PrestasiTanpaKorupsi yang dilangsungkan oleh Presiden Joko Widodo. Sila cari cuplikan videonya yang sudah tersebar di media sosial, hasil olahan Sekretariat Kepresidenan.

Cuplikan videonya amat lucu, menghibur, dan yang lebih penting yaitu kaya akan pesan. Bila dirangkum, pesannya adalah bahwa korupsi tidak terlepas dari yang namanya kolusi dan nepotisme.

Semuanya saling terkait. Korupsi terjadi karena penyalahgunaan wewenang dan jabatan, yang berujung juga pada pemanfaatan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Sayang memang, selama ini korupsi dikira terpisah dari kolusi dan nepotisme. Makanya lembaga antirasuah cukup bernama KPK. Harusnya Komisi Pemberantasan KKN.

Erick cs sedang berdialog | Gambar: Facebook.com/oliedasativa

Jadi korupsi tidak melulu soal penggelapan uang. Menggunakan pesawat Garuda (seperti kata Erick Thohir si penjual bakso) untuk mengangkut kendaraan milik pribadi pun sebenarnya tindakan korupsi. Uang negara dicuri secara tidak langsung, dengan cara mencoba mengelabui pihak berwajib (dan pemerintah) supaya bebas dari biaya angkut dan pajak.

Pesan berikutnya, kampanye antikorupsi harus dibuat kreatif dan menyentuh perasaan sehingga diharapkan dapat mempengaruhi perilaku. Maka dari itu, cara-cara usang yang datar dan sebatas slogan sebaiknya ditinggalkan. Misalnya slogan "Katakan tidak pada(hal) korupsi".

Selanjutnya, tidak hanya soal kemasan, pelibatan generasi muda (anak-anak, pelajar) di kampanye kreatif bisa dibilang sebuah terobosan baru dalam menangkal wabah korupsi sejak dini. Mereka wajib disadarkan bahwa perilaku koruptif itu sesungguhnya terbentuk dari kebiasaan-kebiasaan kecil.

Para pelajar hadir menyaksikan drama | Gambar: Facebook.com/oliedasativa

Harapannya, dengan generasi muda memahami apa saja kebiasaan yang tergolong "korupsi kecil", maka kelak ketika mereka dewasa (berkarya) mampu menolak dan memberantas korupsi.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline