Jagat maya atau media sosial tengah ramai membahas pernyataan Agnes Monica alias Agnez Mo yang mengatakan bahwa dirinya tidak berdarah asli Indonesia, melainkan berdarah Jerman, Jepang dan Tionghoa. Berikut penggalan pernyataan Agnez:
"Sebenarnya, aku tidak punya darah Indonesia atau apapun itu. Aku (berdarah) Jerman, Jepang, China, dan aku hanya lahir di Indonesia," ucap Agnez.
Hal itu disampaikan penyanyi yang sudah go international itu di sebuah wawancara Build Series di Amerika Serikat yang dipandu oleh Kevan Kenney, beberapa waktu yang lalu.
Sebenarnya yang tahu pasti maksud dan makna pernyataan yang dinilai kontroversial tersebut hanyalah Agnez sendiri. Apalagi video yang ditonton oleh pengguna medsos di tanah air cuma sepotong, tidak utuh.
Selanjutnya media yang turut mengangkatnya ke permukaan tidak menuliskan seluruh transkrip wawancara, sehingga tafsir beragam dan bahkan liar sangat terbuka lebar.
Jika dipahami betul, inti dari wawancara Agnez dan Kevan adalah tentang fakta keberagaman di Indonesia dan bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan serta karir Agnez.
Menjawab salah satu pertanyaan dari Kenney, Agnez mengaku bahwa masyarakat Indonesia begitu majemuk dan sangat inklusif (terbuka). Meskipun berstatus minoritas (Kristen), Agnez merasa diterima dengan baik oleh masyarakat berstatus mayoritas (muslim).
"Aku juga (beragama) Kristen dan mayoritas di sana (Indonesia) Muslim. Jadi, aku tidak akan bilang aku tidak pantas berada di sana karena orang-orang menerimaku apa adanya. Tapi, selalu ada perasaan kalau, aku tidak seperti orang-orang lainnya," ungkap Agnez.
Karena penerimaan dirinya sebagai minoritas oleh mayoritas, Agnez mendapat pelajaran berharga, yakni bagaimana merangkul perbedaan dengan segala kelemahan dan keunikan yang dimilikinya.
"Tentu saja. Itu mengajariku untuk merangkul perbedaan itu, merangkul kerentananku, perbedaan yang ada, keunikanku, dan lain-lain," lanjut Agnez.
Tampaknya yang dipersoalkan pengguna medsos hanyalah penggalan kalimat Agnez "aku tidak berdarah Indonesia" dan "aku hanya lahir di Indonesia".