Setelah beberapa minggu yang lalu melantik menteri, wakil menteri dan pejabat setingkatnya, hari ini (Kamis, 21 November 2019) Presiden Joko Widodo kembali mengumumkan ke publik sebanyak 13 orang pembantu barunya, yang disebut staf khusus (stafsus) presiden, di mana 7 orang di antaranya dilabeli "milenial".
Ketujuh stafsus "milenial" itu antara lain Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri Ruang Guru), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan Sabang Merauke), Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tuna rungu), Gracia Billy Yosaphat Membrasar (Pemuda asal Papua, peraih beasiswa kuliah di Oxford), Aminuddin Ma'ruf (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII), dan Andri Taufan Garuda (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha).
Sementara 6 stafsus lainnya yakni Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana (Akademisi), Sukardi Rinakit (Pengamat Politik), Arif Budimanta (Politisi PDI-P, ekonom Megawati Institute), Diaz Hendropriyono (Ketua Umum PKPI), Dini Shanti Purwono (Kader PSI, ahli hukum lulusan Harvard), dan Fadjroel Rachman (mantan aktivis, Komisaris Utama PT Adhi karya).
Khusus Fadjroel, dia sebenarnya sudah aktif bekerja sebagai Stafsus Bidang Komunikasi sekaligus Juru Bicara Presiden sejak Senin, 21 Oktober 2019 lalu, namun pelantikannya baru dilakukan bersama 12 stafsus lainnya pada hari ini.
Sila baca: Resmi Jadi Staf Khusus dan Jubir Presiden, Siapakah Fadjroel Rachman?
Presiden Jokowi menegaskan bahwa para stafsus "milenial" tidak harus berkantor setiap hari dan bertemu dengannya, dengan alasan karena mereka sudah punya kesibukan masing-masing.
"Tidak harus harian ketemu. Minimal satu minggu, dua minggu, ketemu. Tidak mesti full time (mendampingi). Beliau-beliau ini sudah memiliki kegiatan, memiliki pekerjaan," kata Presiden Jokowi.
Sebenarnya menarik jika dibahas satu per satu profil para stafsus presiden di atas sehingga masyarakat terutama kaum muda tahu dan akhirnya terinspirasi. Namun karena keterbatasan waktu, kiranya satu di antara mereka diuraikan sedikit profilnya.
Sosok yang ingin dibahas profilnya adalah Putri Tanjung. Mengapa? Karena dia sempat digadang-gadang sebagai salah satu calon menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk periode 2019-2024.
Masuk akal ketika Putri diprediksi bakal jadi menteri karena memang kapasitas dan kompetensinya memenuhi kriteria yang dipersyaratkan Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu.
Namun mungkin belum saatnya bagi Putri untuk jadi menteri. Ternyata Tuhan masih memberi kesempatan kepadanya untuk belajar mulai dari bawah, sebagai stafsus presiden. Lalu siapakah Putri itu?