Lihat ke Halaman Asli

Tuhombowo Wau

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Audisi Umum PB Djarum Dihentikan, KPAI Wajib Beri Solusi

Diperbarui: 9 September 2019   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi. KPAI (Foto: tribunnews.com)

Mimpi generasi muda yang memiliki bakat di bidang bulutangkis yang selama ini berharap difasilitasi Persatuan Bulutangkis Djarum (PB Djarum) terpaksa tersendat, seiring keputusan final oleh Djarum Foundation menghentikan Program Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Djarum mulai 2020 mendatang.

Penghentian audisi yang telah berjalan sejak 2006 lalu itu diambil sebagai tanggapan atas protes dari pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menuduh PB Djarum mengeksploitasi anak-anak lewat ajang pencarian bakat bulutangkis.

"Ini sudah diputuskan. Jadi saya tidak mau diombang-ambing. Saya iya atau enggak. Keputusan sudah diumumkan, tidak ada audisi umum di kota-kota," ujar Yoppy Rosimin, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation (Minggu, 8/9/2019). 

KPAI mempersoalkan PB Djarum karena memasang brand perusahaan yang diketahui publik sebagai produsen rokok di setiap event yang diadakan. Pemasangan brand Djarum dinilai bertentangan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Meski menghentikan audisi umum, PB Djarum sendiri mengaku bakal tetap menjaring potensi generasi muda di bidang bulutangkis, namun dengan pola lama dan terbatas.

"PB Djarum akan kembali mencari bakat-bakat pemain melalui turnamen-turnamen lagi setelah audisi umum dihentikan," lanjut Yoppy.

Gambar: detik.com

Pola lama dan terbatas yang dimaksud yaitu PB Djarum nantinya hanya akan menjaring anak-anak muda yang mampu secara finansial, mau membiayai diri sendiri, sejak dibina hingga mengikuti berbagai turnamen.

Mendengar keputusan PB Djarum, sebagian pihak mengajukan protes karena khawatir prestasi di bidang olahraga bulutangkis terancam redup. Salah satunya berasal dari Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

"Audisi umum ini tidak hanya mencari bibit bulutangkis saja, tetapi juga memasarkan bulutangkis ke seluruh penjuru tanah air. Dan ini memberikan kesempatan bagi pemain daerah, karena tidak semua atlet daerah mempunyai orang tua yang mampu mengantar anaknya ke Pulau Jawa, untuk berlatih bulutangkis, demi mengejar mimpinya menjadi atlet bulutangkis andal," kata Achmad Budiharto, Sekretaris Jenderal PBSI (Minggu, 8/9/2019).

Berkaca pada apa yang dikeluhkan Achmad, memang ke depan hanya anak-anak tertentu saja yang punya kesempatan besar dalam mengembangkan potensi di bidang bulutangkis. Publik tahu bahwa jenis olahraga tersebut termasuk berbiaya mahal.

Lalu bagaimana solusinya? Ya sementara seperti yang diputuskan PB Djarum. Belum ada solusi lain. Pertanyaannya, salahkah Djarum memasang brand perusahaan di setiap event yang diadakannya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline