Lihat ke Halaman Asli

Tuhombowo Wau

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Kala Rasa Kemanusiaan Kita Terhambat SOP

Diperbarui: 25 Agustus 2019   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Supriadi (40 tahun) menggendong jenazah keponakannya, Husen (9 tahun) | Gambar: liputan6.com

Hari ini (Minggu, 25 Agustus 2019) ramai di media sosial tentang video seseorang yang menggendong jenazah tanpa menggunakan kendaraan yang pantas. Diketahui orang tersebut bernama Supriadi (usia 40 tahun), warga Kampung Kelapa Indah, Cikokol, Kota Tangerang.

Sedangkan jenazah yang digendongnya adalah keponakannya sendiri, bernama Muhammad Husen (usia 9 tahun). Supriadi membawa jenazah Husen ke rumah duka karena tidak mendapat fasilitas berupa mobil jenazah dari Puskemas Cikokol, Tangerang.

Namun ketika Supriadi keluar puskesmas dan menaiki jembatan penyeberangan orang (JPO) sambil menggendong jenazah Husen, salah seorang warga yang melintas dan membawa mobil menawarkan tumpangan.

Berikut salah satu link videonya:


Itulah informasi sekilas terkait video viral tersebut. Di balik berita heboh itu, banyak warganet yang melontarkan kecaman terhadap pihak Puskesmas Cikokol. Mereka mengaku miris dan menilai pihak puskesmas tidak punya rasa kemanusiaan.

Dan bahkan saat mendengar beritanya, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah ikut kesal. Dia juga menyesalkan mengapa pihak puskesmas tidak membantu pemulangan jenazah walaupun terpaksa menggunakan ambulans khusus pasien sakit.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah di rumah duka | Gambar: poskotanews.com

"Ya namanya emergency. (Alasan) nggak bisa gini pak, buat ini pak. Gila, kiamat ini dunia, buat apa itu pemerintah. Silakan mengambil tindakan yang perlu memanfaatkan peralatan, semua peralatan yang ada. Lakuin dong itu," ungkap Arief (25/8/2019).

Arief berjanji bakal mengevaluasi seluruh SOP yang berlaku di Dinas Kesehatan dan Puskesmas di wilayah Kota Tangerang. Termasuk menjatuhkan sanksi bila dianggap perlu.

"Semua saya akan evaluasi, Dinas Kesehatan dan puskesmas. Bukan catatan lagi, tapi saya sanksi semua karena kenapa sih sistem rigid (kaku) gini. Kan di lapangan nggak bisa begitu," tegas Arief.

Kita berharap, sesuai yang dijanjikan Arief, pihak Dinas Kesehatan dan Puskesmas Cikokol benar dievaluasi. Warga yang mengalami kesulitan dalam kondisi darurat memang perlu ditolong sesegera mungkin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline