Lihat ke Halaman Asli

Tuhombowo Wau

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Habis "Getah Getih" Terbitlah "Batu Bronjong" di Ibu Kota

Diperbarui: 24 Agustus 2019   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instalasi Gabion (Bronjong) di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019) | KOMPAS.com/ CYNTHIA LOVA

Ada yang masih ingat instalasi bambu "Getah Getih" yang sempat terpasang selama 11 bulan di Bundaran Hotel Indonesia (Bundaran HI) Jakarta dan kemudian dibongkar pada 17 Juli 2019 lalu?

Bagi yang lupa, sila baca "Instalasi Bambu "Getah Getih" Seharga Rp 550 Juta Dibongkar". Hiasan yang menelan biaya Rp 550 juta tersebut kini sudah ada penggantinya loh. Dijamin bakal kokoh dan usianya lebih lama dibanding "Getah Getih" karena berbahan dasar batu.

Namanya adalah "Gabion" atau Batu Bronjong. Mengapa disebut demikian karena memang instalasi terbaru itu terbuat dari bebatuan bronjong yang ukurannya bervariasi.

Bebatuan ditumpuk atau disusun tinggi dan dipagari dengan besi, dibentuk menjadi tiga pilar yang ukurannya berbeda-beda. Ada yang berukuran 2 meter, 1,8 meter dan 1,5 meter. Jadi artinya ada sebanyak tiga instalasi.

Di atas masing-masing instalasi ditanami dedaunan dan bunga berwarna-warni. Sedangkan di bawah instalasi diletakkan beberapa bebatuan besar dan di sekelilingnya ditanami bougenville, lolipop, lidah mertua, alang-alang, dan tanaman lainnya.

Instalasi

Apa itu batu bronjong? Ada yang pernah lihat? Jika belum, gampang, tinggal pergi saja ke pinggir kali. Di sana pasti ada karena biasanya digunakan untuk menahan tanah agar tidak longsor.

Lalu berapa dana yang dihabiskan untuk membuat instalasi unik tersebut? Ternyata biayanya cukup murah, hanya Rp 150 juta. Usianya diperkirakan hingga dua tahun. Dananya diambil dari pos APBD Dinas Kehutanan karena merekalah yang merancang dan mendesainnya.

"Anggaran Rp 150 juta. Ini didesain dan dirancang sendiri oleh Dinas Kehutanan," tutur Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati, Rabu (21 Agustus 2019).

Rencananya kalau sudah termakan usia, instalasi Gabion akan dibongkar lagi untuk digantikan instalasi jenis baru, sekaligus mengantisipasi kebosanan warga.

"Namanya instalasi bisa berganti-berganti, tiap ornamen kota itu berganti-ganti, dinamis sifatnya. Tergantung Dinas Kehutanan mau ganti atau enggak. Misalkan ada yang lebih bagus, lebih menarik, supaya warga enggak bosan," lanjut Suzi.

Gambar: suara.com

Mengapa pihak Pemprov DKI Jakarta tidak merancang instalasi yang lebih menarik dan permanen meski biayanya sedikit lebih mahal? Kok pembuatan instalasi tampak terburu-buru dan tidak dipertimbangkan secara matang?
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline