Hari ini (Jumat, 9 Agustus 2019) ramai kabar di media sosial bahwa salah satu perusahaan stasiun televisi swasta Net TV mengalami kebangkrutan dan berencana akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap para pegawainya.
Kabar tersebut memuncak di jagat Twitter siang tadi, di mana telah dibincangkan lebih dari 24 ribu cuitan oleh para pengguna. Salah satu akun yang membuat cuitan bernama @halleluhellyeah.
"NET TV melakukan PHK massal karena gak mampu bersaing dengan TV lain? Wajar, yang hari ini mendadak sedih karena kaget mendapat kabar itu sebagian besar juga udah jarang seharian nonton TV kok...," cuit akun @halleluhellyeah.
Selain akun @halleluhellyeah, satu akun lainnya bernama @SherlyO62662789 mencuitkan tentang salah satu program acara yang biasanya tayang di Net TV.
"Di NET Tv pantesan udah gak ada acara THE EAST lagi... Kalah bersaing, apa lagi bangkrutkah NET Tv sampai harus PHK massal karyawannya...???," cuit @SherlyO62662789.
Perbincangan tentang Net TV hari ini didasarkan pada informasi gagalnya PT Net Visi Media terdaftar pipeline BEI per 8 Juli 2019, yang artinya tidak jadi melakukan Initial Public Offering (IPO) tahun ini.
IPO adalah kondisi di mana perusahaan menjual sahamnya kepada masyarakat dengan tujuan mendapatkan dana tambahan serta untuk mempercepat ekspansi.
Padahal tahun lalu PT Net Visi Media berkeinginan melantai di pasar modal dan menjual obligasi (surat utang).
Mendengar tentang perusahaannya yang dikabarkan bangkrut dan melakukan PHK massal, Komisaris Utama PT Net Mediatama Televisi, Wishnutama angkat bicara. Dia membantah bahwa kejadiannya seperti itu.
"Barusan saya sudah ketemu dengan direksi untuk minta penjelasan perihal berita ini. Informasi yang disampaikan kepada saya oleh direksi tidak ada PHK seperti yang diberitakan," kata Wishnutama (9/8/2019).
Senada dengan yang disampaikan Wishnutama, Chief Operating Officer PT Net Mediatama Azuan Syahril mengklarifikasi bahwa tidak ada kebijakan PHK massal di Net TV.