Lihat ke Halaman Asli

Tuhombowo Wau

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Bu Susi "Ngamuk" Gara-gara Dituding Hancurkan Ekonomi Sektoral

Diperbarui: 8 Agustus 2019   12:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti | kompas.com

Baru kali ini membaca 'cuitan' Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti agak keras. Dan Anda tahu kepada siapa beliau mengarahkan 'cuitan' tersebut? Kepada mantan Menteri KKP Rokhmin Dahuri, yang menjabat pada 9 Agustus 2001 sampai dengan 20 Oktober 2004.

Susi menulis beberapa 'cuitan' pada 6 Agustus 2019, untuk menanggapi pernyataan Rokhmin di sebuah media online yang mengatakan bahwa kebijakannya menerbitkan larangan-larangan menyebabkan banyak industri perikanan gulung tikar.

Sebelum masuk ke bunyi 'cuitan' Susi, alangkah baiknya kita ulas terlebih dahulu apa sebenarnya yang disampaikan oleh Rokhmin.

Rokhmin mengatakan selama KKP berada di bawah kepemimpinan Susi, pencapaian ekonomi hancur lebur karena hanya mengandalkan sisi penegakkan hukum, yakni dengan memberi larangan serta sanksi.

Lebih lanjut, Susi juga dianggap kurang menangkap peluang pengembangan industri perikanan, salah satunya budidaya perikanan (aquaculture), industri pengolahan dan bioteknologi.

Mantan Menteri KKP (2001-2004), Rokhmin Dahuri | kompas.com

Menurut Rokhmin, jika sisi ekonomi, kesejahteraan dan Iptek didorong dengan baik, pencapaian KKP diyakini akan sangat baik.

"Masalah utamanya di ekonomi sektoral hancur lebur. Walaupun dari sudut penegakan hukum saya kira sudah cukup membuahkan hasil. Paling tidak, ada efek jera soal illegal fishing, soal konservasi juga. Karena eksekusinya tadi hanya di satu dimensi saja, yakni di dimensi penegakan hukum. Tapi dimensi kesejahteraan dan dimensi ekonomi serta dimensi Ipteknya kurang didorong," ujar Rokhmin dalam sebuah seminar di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019).

Membaca pernyataan Rokhmin, Susi lantas menanggapi bahwa industri perikanan yang gulung tikar itu adalah mereka yang mencuri ikan, dan sudah selayaknya dibangkrutkan atau dihancurkan.

"Industri pencurian memang hancur dan harus dihancurkan. Setuju??? Masa ada industti kok industri pencurian. Fairnya sebutkan yg hancur PT apa ? Dimana ? Nanti saya jawab kenapa PT A atau B tutup. Wong listnya yg nggak nyampe 100 kok .. pemiliknya/ agennya paling 20 sd 30 orang saja kok," tulis Susi di akun Twitter pribadinya (6/8/2019).

Susi menegaskan bahwa dirinya sengaja membangkrutkan industri pencurian ikan karena hal itu tidak boleh dibiarkan. Susi malah menyindir balik Rokhmin yang beliau nilai pernah melegalkan kapal asing menangkap ikan di perairan Indonesia pada 2001 silam.

"Yang Bangkrut dan Hancur adalah Industri Pencurian Ikan .. Industri Pencurian Ikan memang saya bangkrutkan. Masa ada industri pencurian ikan kok dibiarkan!!!!! BTW Kapal asing dilegalkan jadi berbendera Indonesia tahun 2001," tambah Susi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline