Lihat ke Halaman Asli

Berhentilah Merokok Sekarang Juga

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak diragukan lagi bahwa bahaya rokok semakin besar sampai pada taraf mengancam kehancuran sebuah bangsa. Terutama kehancuran bagi diri sendiri..

Badan kesehatan dunia (WHO) melaporkan bahwa tingkat kematian yang diakibatkan karena mengonsumsi rokok mencapai 2,5 juta orang pertahun. Karena di dalam rokok itu sendiri terdapat zat zat yang bisa merusak tubuh. Mengandung sekian banyak zat kimia yang mengakibatkan banyak penyakit.

Dapat di klasifikasikan organ tubuh yang terkena penyakit.Penyakit pada organ pernapasan, kejiwaan, organ pencernaan, organ penglihatan, dan banyak lagi. Bagi wanita perokok berpeluang besar terkena kanker leher rahim dan kematian bagi janin.

Namun sebagian besar orang di Indonesia mengonsumsi rokok. Padahal mereka mengetahui dampak yang terjadi jika mengonsumsi rokok. Tak hanya pengguna rokok yang membahayakan diri nya. Akan tetapi orang orang yang ada di sekitar orang yang merokok.

Asap yang dikeluarkan dari rokok tersebut mengandung racun yang dihirup masuk kedalam paru paru. dan mengalami masalah pada pernapasan. Tak jarang kita lihat muda mudi, anak anak yang ada di sekitar kita sudah menjadi perokok. Sangat di sayangkan di usia mereka yang masih sangat muda sudah mengenal racun yang sangat berbahaya itu.

Islam melarang dan mengaharamkan merokok. padahal di dalam Al quran tidak ada ayat membahas tentang rokok terlebih mengaharamkannya.mengapa? terdapat firman Allah “janganlah kalian bunuh diri kalian sendiri, sesungguhnya Allah maha penyayang terhadap diri kalian” (An nisa: 29). “jangan kalian lemparkan diri kalian dalam kehancuran”(Al Baqoroh:195).

Di dalam dunia kedokteran juga telah membuktikan bahwa mengonsumsi barang ini dapat membahayakan, jika membahayakan maka hukumnya haram.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline