Menulis itu susah, menulis itu bikin bingung, pusing ah pokoknya aku ngga bisa!
That's right, kata-kata ini sempet muncul juga dipikiranku saat punya keinginan buat nulis tapi udah mikirin nanti bagaimana dan apa bisa selesai.
Tapi, setelah ku pikir-pikir dengan matang dan targetku memang bisa punya buku novel sendiri seakan-akan diri sendiri mendorong untuk maju, dan berpikir positif kalau aku akan mencapai impian itu.
Dan benar saja, setelah melewati berhari-hari dengan memikirkan ide, tokoh, latar, konflik, dan ending. Akhirnya novelku selesai juga.
Dengan mengambil judul kisah perjalanan seorang pemuda yang cerdas, tampan, anak seorang kyai populer yang memiliki pondok pesantren yang cukup besar.
Perjalanannya tidak mudah, penulis mencoba membawa pembaca untuk merasakan perjuangan serta kepahitan yang dirasakan oleh Tokoh utama sampai berada di titik kebahagiaan.
Nuansa percintaan di kalangan pesantren memberi makna kisah cinta Islami yang jauh dari kata maksiat ataupun perzinaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H