Lihat ke Halaman Asli

[FPK] Belalang Belang Bilang Ilalang

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam Perhelatan Akbar Festival Puisi Kolaborasi (FPK) Fiksiana Community

Tema : Social Culture & Back To Nature

Judul : Belalang Belang Bilang Ilalang

Penulis : Tubagus Rangga Efarasti & Margaretta Christita

No. Peserta : 165

***

.

.

Belalang Belang Bilang  Ilalang

.

.

Aku belalang sembah

Kecil dan dipaksa mengalah

bahkan ketika habitatku dijarah

oleh anak manusia serakah

.

Aku belalang sembah

tersesat dan lemah

rencana ku sudah patah

saat tanah lahan retak dan pecah

pucuk daun pun jatuh menjadi sampah

.

sulit... mencari sepi di keramaian

kala hujan tinggallah canda sang awan

saat embun pun tak sudi turun

aku bernyanyi berharap suksesi kehidupan

.

Rimbaku hilang terganti gedung kaca

sawahku merata menjadi jajaran rumah sederhana

di antara taburan petaka perbuatan manusia

aku menanti metamorfosa semesta

.

.

dan keluargaku retak

tinggal sisa-sisa prasasti

aku belalang yang hilang rupa

kian terperosok

seperti sebentuk mesin

dikontrol setan—iblis, rancunya

.

dan keluargaku berserak

penggal sia-sia menyiasati

aku belalang yang bilang lupa

kian terseok

seperti terkutuk angin

di botol anak setan—anak iblis, cucunya

.

dan aku belalang

dari keluarga belang

rumahku jadi nisan tanpa kamboja

diam di kuburan

.

.

Serang, Banten - Yogyakarta, 25 Oktober 2011

.

.

*) Keterangan:


  • Kiri : Margaretta Christita
  • Kanan : Tubagus Rangga Efarasti

.

***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline