Lihat ke Halaman Asli

Tubagus Muhammad Irfan Maulana

Seorang Mahasiswa S2 Magister Ilmu Komunikasi di Sekolah Pascasarjana Universitas Sahid

Penyakit DBD Menyerang Kesehatan Masyarakat Desa Ciseeng

Diperbarui: 6 Maret 2019   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Penyakit demam berdarah atau Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus Dengue ini ditularkan ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus

Penyakit DBD merupakan penyakit yang tergolong berbahaya karena penyakit DBD sendiri dapat menyebabkan sakit kepala parah, nyeri otot dan sendi parah, mual dan muntah, demam tinggi dan terburuknya adalah kematian.

Desa Ciseeng yang terletak di Kabupaten Bogor, turut tidak terlepas dari permasalahan penyakit DBD. Setiap harinya puskesmas desa Ciseeng setidaknya menerima dua warga desanya menjadi korban akibat penyakit DBD. 

Alasan yang menyebabkan mereka terjangkit penyakit DBD adalah perilaku hidup yang tidak sehat. Oleh sebab itu, penyakit DBD menjadi penyakit utama yang mengancam kesehatan masyarakat desa Ciseeng di tahun 2019 ini.

 "Grafik untuk penyakit DBD itu masih di atas, karena itu berhubungan dengan PHBS mereka. Kita turun ke lapangan nih, karena kok ini DBD naik-naik ya. Jadi saya dengan petugas promkesnya turun ke bawah. 

Saya lihat mereka, ya itu cara mereka buang sampah yang masih belum benar. Mereka yang masih punya jamban helikopter, yang kubangan gitu. Kan kalau tempat kaya gitu bisa ditempati jentik nyamuk.

Jadi akhirnya kita bilang ke mereka, mereka harus tanam ikan supaya jentiknya dimakan sama ikan. Kita kasih abate dan segala macem sambil mereka juga diterangkan, kalau DBD itu obatnya satu. 

Mereka harus bersih, kan masyarakat taunya kalau DBD itu harus fogging. Nah saya gak mau dengan fogging, saya bilang fogging itu gak jadi bener. Karena fogging itu hanya mengusir nyamuk dewasa kan, nah sementara jentik ini dua hari kemudian jadi nyamuk dewasa lagi. Emangnya mau fogging tiap hari, kan enggak mungkin. Jadi saya bilang harus dibersihin." Ujar Kepala UPT Puskesmas Ciseeng, ibu Marlina Mafilinda.

Jika masalah penyakit DBD hanya ditangani saat penyakit tersebut muncul tanpa adanya upaya pencegahan untuk waktu yang akan datang. Maka, permasalahan penyakit DBD akan terus muncul dan tidak akan pernah selesai. 

Oleh sebab itu, diperlukan penyuluhan tentang PHBS atau Perilaku Hidup Bersih Sehat kepada seluruh masyarakat agar dapat mencegah penyakit DBD di waktu yang akan datang

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline