Lihat ke Halaman Asli

RUU Kamnas Kurang Sangar

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Freen gw baca editorial sebuah surat kabar, perut gue langsung mual. Editorialnya tidak bijak, membedakan sipil dan Militer, Pertahanan negara itu yg hrs lebih peduli adalah sipil, militer hanya alat, sipil yang menggunakan alat tersebut. Di jaman skr tidak bisa dipisahkan antara keamanan dan pertahanan. Ancaman thd pertahanan negara telah berevolusi kedalam bentuk yang beragam, serangan bisa datang dari mana saja dengan media apa saja, melalui tangan siapa saja, intinya negara hancur, liat saja keadaan sekarang udah mo ancur kan??. Serangan militer bersenjata negara thd negara lain tdk bisa dilakukan tanpa mengatur perpecahan terlebih dahulu di negara yang akan di serang, kemudian dengan dalih kemanusiaan, demokrasi, HAM dll negara penyerang membantu salah satu pihak agar saling bunuh dengan saudaranya, nonton TV deh biar jelas!!.

Kita SipilJangan memandang pertahanan negara dalam arti sempit nanti diketawain karyawan pabriknya toshiba, mitsubishi dll. Coba cari tau pabrik apa yang membuat baling-baling kapal selam tersenyap di dunia!!. Atau cari tau pelelangan ikan yang bisa difungsikan jd pangkalan AL di Australia, atau jalan tol yang bisa mengakomodir kepentingan pesawat tempur di Singapura. Gini aja deh kita sipil coba aja ikut wamil biar ngerti pertahanan dan bela negara itu apa. Disuruh wamil ga mau, TNI berperan aktif ga boleh, ini era informatika men!! Jamannya RMA, bukan jaman 45, perang saat ini memiliki spektrum yang luas, apakah masih mau menghadapinya dengan cara konvesional?

Para haker senusantara adalah prajurit2 pasukan khusus yang mengetarkan hati musuh- musuh republik ini, pertanyaanya ada ga yang mengomandani mereka, ada ga yang berfikir mereka adalah potensi pertahanan yang besar yang harus di menej oleh republik ini. TNI dengan alutsistanya yang busuk2 itu adalah bagian kecil saja dari pertahanan, pertahanan negara itu hakikatnya adalah seluruh potensi nasional dengan sipil yang kuat dan berwawasan pertahanan. Dari pada mempermasalahkan RUUnya mendingan Permasalahkan, ungkap dan tangkap para broker pengadaan alutsista, itu ancaman faktual dan penuh muatan kepentingan  asing.

Malah menurut gue RUU itu msh kurang tajem, tambah satu pasal lagi "Barang siapa yang memecah belah Timnas maka itu termasuk perbuatan makar dan penghianatan". Coba selidiki para pengurus bola itu kapan mereka dididik kepemimpinan dan cinta negara, pernah!! ya pernah dulu waktu ikutan pramuka semasa SD atau SMP, cukup?? kalo menurut anda cukup ya sudah banggalah dengan pssi dan timnas saat ini itulah karya terbaik preman2 itu. Pernah denger artis korea yang ganteng ikutan wajib militer, atau kamu tau bahwa Lee Cong Wei pebulu tangkis rangking 2 dunia itu adalah seorang perwira angkatan laut di Malaysia, lalu bagaimana dengan Lin Dan?. Mengapa Rahmat Darmawan mundur dr pelatih timnas?? kekuatan apa yang membuatnya menolak jabatan prestisius itu. Lalu mengapa Si Nil Maizir itu mau jadi boneka dan mempermalukan bangsa dengan timnas abal-abalnya.

Apa yang dibangun dalam dada tidak terlihat tapi akan membuat perbedaan yang sangat besar kepada bangsa ini. "Bangunlah JIWANYA bangunlah badanya untuk Indonesia Raya", pertanyaanya kapan membangun jiwa bangsa ini, setelah tergoda sexynya tank top, kebaya anggun dilepaskan. Terkecoh demokrasi liberal yang semu Pancasila yang bijak dilupakan. Sekarang ini Tidak ada penataran P4, tapi tidak ada juga penataran Demokrasi. Pertanyaanya kapan membangun JIWANYA????.

Hari2 besar nasional hari kartini, sumpah pemuda kesaktian pancasila dll siapa yang memperingati??  hanya instansi militer itupun upacara doang, sekolah2 dan instansi pemerintah  juga alakadarnya, lalu bagaimana dgn swasta dan masyarakat kebanyakan ada yg memperingati hari kesaktian pancasila?? para warga keturunan tionghoa mereka langsung memadati tempat rekreasi berlibur dan tidak tau hari ini libur karena apa. Para bupati, kepala2 daerah silih berganti menjabat, pertanyaanya kapan mereka dibekali kepemimpinan yang berwawasan pertahanan dan bela negara??  dari mana mereka bisa mengerti bahwa pembangunan infrastruktur di daerahnya bisa disinergikan dengan kepentingan pertahanan, siapa yang memberitau tau mereka tentang Blueprint Pertahanan Australia, dan dimana kita diposisikan?? Sudahkan anda INDONESIA hari ini???




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline