[caption caption="Pintu Tol I (Cikopo) [dokpri]"][/caption]
Mudik pada masyarakat Indonesia adalah sebuah perjalanan spiritual yang tidak bisa digagalkan oleh jauhnya jarak, padatnya kendaraan merayap atau rusaknya infrastruktur yang dilewat. Mudik bukan saja sekedar ruh perjuangan dan kristalisasi keringat yang harus dihadirkan di depan keluarga di kampung halaman, namun lebih dari pada itu di dalamnya berisi nilai silaturahmi, kedekatan akan nilai-nilai lokal dan cinta pada tempat di mana dulu ia dilahirkan.
Nilai sakralnya mudik tersebut ditangkap oleh Kementerian PUPR dengan terus membenahi jalur utama mudik di berbagai ruas jalan utama di Indonesia, terutama ruas jalan padat mudik yang melegenda seperti PANTURA.
Pantura sebegai jalan legenda arus mudik tidak dapat terus menerus menampung padatnya arus lalulintas mudik setiap tahunnya, maka kehadiran TOL CIPALI adalah angin segar bagi mereka para pemudik. Bukan saja akan mengurai kemacetan jalur Pantura namun juga memperpendek jarak juga waktu yang otomatis akan mengurangi cost (biaya) perjalanan yang harus ditanggung pemudik.
[caption caption="Mulai ramai dikunjungi pengendara (dokpri)"]
[/caption]
Rencana pembangunannya yang sudah dirancang sejak tahun 2009 oleh KemenPU, Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) akhirnya terwujud dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada hari Sabtu, 13 Juni 2009, dua bulan lebih cepat dari waktu yang ditetapkan.
Tol sepanjang 116,75 kilometer ini adalah tol terpanjang di Indonesia dan merupakan bagian dari sistem jalan tol Trans Jawa. Melewati 5 kabupaten yang ada di Jawa Barat yaitu Kabupaten Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka dan kabupaten Cirebon, jalan Tol Cipali menjadi solusi pemerintah (kemenPU) atas macetnya arus mudik setiap tahunnya.
Dibangun dengan biaya sebesar Rp. 12.562.720 yang terdiri dari Setoran modal sebesar Rp. 1.256.272 (10%) dan Rp. 2512.544 (20%) Pembiayaan Mezzanine (kuasi ekuitas) serta pinjaman dari 22 sindikasi perbankan sebesar Rp. 8.793.890 atau 70% total biaya, proyek tol Cipali diharapkan menjadi asa di jalur trans Jawa.
Pembangunan Tol Cipali yang dilakukan oleh PT. Lintas Marga Sedaya sekaligus pengelola dengan masa konsesi selama 35 tahun terhitung sejak Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dari tanggal 21 Juli 2006 dapat diselesaikan dengan cepat lebih dari tanggal yang ditetapkan semoga menjadi sinyal profesionalitas PT. LMS dalam melayani pengguna jalan tol Cipali ke depannya.
Kehadiran tol Cipali yang memiliki 7 exit toll yaitu :
- Exit Toll Cikopo, km 76
- Exit Toll Kalijati, km 98
- Exit Toll Subang, km 109
- Exit Toll Cikedung, km 139
- Exit Toll Kertajati, 158
- Exit Toll Sumberjaya, km 167
- Exit Toll Palimanan, km 18
akan menjadi alternatif lain pemudik saat menuju kampung halamannya masing-masing, terlebih jalur tol Cipali dari sisi efesiensi waktu ternyata bisa mengirit waktu hingga 2 jam lebih dibanding jalur konvensional Pantura.