Lihat ke Halaman Asli

Tubagus Encep

TERVERIFIKASI

Saya, teman dan Yayasan Pembinaan Yatim Piatu-nya

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1432953467899147803

[caption id="attachment_386320" align="aligncenter" width="640" caption="Yayasan Pembinaan Yatim Piatu milik teman (dokumen Penulis)"][/caption]

Sebagai orang Pandeglang yang jauh dari Jakarta, maka kegiatan blogger yang saya ikuti biasanya akan diikuti pula nebeng nginap di rumah teman atau saudara ketika kegiatan tersebut berlangsung hingga malam. Bukannya tidak bisa langsung balik kembali ke Pandeglang, namun saya ingin memberi kemanjaan sedikit pada tubuh untuk istirahat sekaligus bersilaturahmi dengan saudara atau sahabat di Jakarta.

Paska Launching menu baru di sebuah restoran Jepang yang berlansung malam hari sekaligus menikmati hadiah kuliner Thailand hasil dari sebuah lomba menulis, maka kembali saya menginap di rumah salah seorang teman yang juga penggiat sosial di bidang pembinaan anak yatim piatu di daerah Sawah Baru, Jombang.

Sungguh, saya sangat bersyukur kepada Allah karena saya berada di antara teman-teman yang perjalanan hidupnya selalu memberi inspirasi mulia, seperti halnya teman saya yang juga kakak kelas dulu di Pondok pesantren.

Namanya Ustadz Atet Sanwani, orangnya humoris dan sangat bersahaja sekali dalam kehidupannya. Dia bukan pula seorang ustadz yang menjaga imagenya dengan penampilan serba surban ke mana-mana tapi lebih kepada penampilan yang membaur dengan masyarakat sekelilingnya.

Untuk kehidupan pribadinya ia mengandalkan dari warung sederhana yang dikelola istrinya, sementara seluruh waktunya ia tumpahkan untuk mengelola yayasan piatu binaannya.

1432953875376044896

Tidak banyak memang anak yatim binaannya, hanya 85 orang yang terdiri dari 23 laki-laki dan 33 perempuan. Sempat saya tanyakan dalam nada guyon kepadanya tentang jumlsh binaannya  yang sedikit dibanding yayasan sejenis di tempat lain, "Ente mau nyuruh ane masuk nerake gare-gare ane gak becus ngurus anak yatim dengan benar, ane gak mau kuantitas membuat kualitas menjadi berkurang, sesuai kemampuan tenage ane lah Jie" : jawabnya nyantai. "Ini perbuatan yang bise cepat masuk syurga tapi juga bikin cepat masuk nerake jie, ane harus hati-hati memagang amana ummat" : sambungnya cepat.

Tempatnya cukup respentatif dan adem karena dikeliling pepohonan dan sangat nyaman ditinggali dan sangat homy sekali, terlihat dari obrolan dan jawaban yang saya dapat dari hasil obrolan dengan beberapa penghuni yayasan yatim piatu ini.

"Ustadz kami orangnya nyantai pak, ngayomi dan kebapakan sekali" : ujar Siti salah satu penghuni perempuan di panti asuhan tersebut. Saya mengamininya karena sepanjang menginap di yayasannya saya mendapatkan kenyataan itu, suasana panti asuhan lebih mirip rumah tinggal sebuah keluarga besar dibanding yayasan piatu yang pernah saya lihat sebelumnya. Homy banget.

Yayasan Al-Ikhlas yang didirikan teman saya ini berdiri sejak tahun 1990 berakta notaris dan terdaftar di Dinas sosial kota Tangerang Selatan dengan segmentasi masyarakat sekitar namun tidak menutup diri pada anak binaan dari wilayah luar Tangsel.

Anak binaanya di sekolahkan pada sekolah terdekat termasuk 2 diantaranya sudah duduk di perguruan tinggi Islam UIN Ciputat, 28 anak duduk di SD, 17 anak di SLTP dan 11 anak di bangku SLTA. Selain bersekolah formil mereka juga diberi pendidikan keagaamaan sesuai dengan latar belakang pendidikan teman yang memang dari pesantren, juga beberapa eskul seperti kaligrafi, komputer dan menjahit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline