Lihat ke Halaman Asli

Tubagus Encep

TERVERIFIKASI

Pentingkah Data Pendukung untuk Sebuah Artikel?

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sumber: jurnalistikpraktis.blogspot.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="534" caption="Ilustrasi (sumber: jurnalistikpraktis.blogspot.com)"][/caption] Proses belajar menulis tidak terasa begitu banyak didapat setelah bergabung dengan kompasiana lewat tulisan kompasianer yang terus mengalir tanpa henti setiap detiknya. Proses itu terjadi lewat membaca, memperhatikan teknik menulis atau berdasarkan sharing pengalaman kompasianer yang masing-masing memiliki kelebihan serta kekurangannya. Masing-masing saling melengkapi sehingga membentuk sebuah tutorial praktis yang tidak terasa memperkaya khazanah menulis bagi mereka yang mau belajar tentunya. Setiap artikel yang diposting tentu saja memiliki kekuatan tersendiri ketika didukung lewat referensi serta data dukung yang kuat baik berupa data atau foto-foto ketika tulisan itu bercerita tentang pengalaman pribadi penulis artikel. Data, sumber berita atau foto-foto yang hadir bersama tulisan ternyata begitu kuat ikut memberi warna serta sebuah roh bagi sebuah tulisan, terutama tulisan yang bercerita tentang pengalaman pribadi. Sekecil apapun pengalaaman yang ditulis akan memiliki roh yang kuat ketika tulisan itu didukung foto yang mengisahkan perjalanan yang ada pada sebuah tulisan. Kisah-kisah kompasianer menembus penerbit atau media koran tentu saja akan lebih memiliki kesan yang kuat saat ditampilkan contoh artikel yang masuk atau berupa foto artikel yang dimuat pada koran tersebut. Pengalaman kompasianer dalam sebuah workshop menulis akan lebih meyakinkan bila disertai foto dukung dari sebuah kegiatan tersebut. Sebuah pengalaman menerbitkan buku akan lebih kuat saat tulisan tersebut disertai foto dukung berupa gambar buku yang diterbitkan. Apa jadinya sebuah tulisan yang bersifat reportase atau pengalamn pribadi ditulisan tapi minim gambar sama sekali, maka tentulah kekuatan sebuah tulisan itu seperti tidak memiliki ruh yang menguatkan sebuah tulisan.

***

Ach.... ini hanyalah pendapat serta opini pribadi saja, berdasarkan hasil membaca tulisan-tulisan kompasianer yang yang ada dan mencoba belajar terus dari tulisan kompasianer semua.

Salam hangat

dari Sang Pembelajar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline