Lihat ke Halaman Asli

Komunikasi Pemilu ala Pemuda

Diperbarui: 18 Juni 2015   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gelaran pemilihan umum menjadi event 5 tahunan memang sudah bukan seremonial belaka, namun sudah menjadi gengsi di kaum muda. 64 juta jiwa pemilih muda siap untuk berpartisipasi dalam politik, untuk legislatif dan eksekutif.


Sehari setelah pemilu legislatif , belantara twitter diramaikan dengan berbagai foto kelingking anak muda sehabis menggunakan hak pilih. Belum cukup, terkadang hashtag yang digunakan dalam postingannya juga kreatif, ada #BeatTheVote, #DemiIndonesia, #AyoVote, #RockTheVote, #NoGolput, dll. Dalam angka, berbagai prediksi memperkirakan angka golput akan turun pada pergelaran pemilu tahun 2014 ini. Semoga benar terjadi


Cara kaum muda sekarang berinteraksi memang canggih, social media dan instant messaging adalah contohnya. Tantangan untuk bersosialisasi, dua hal diatas memang sudah menjadi kebutuhan. Path, Facebook, Twitter, Line, Whatsapp, Instagram, Pinterest, adalah contoh sosmed dan komunikasi cepat yang biasa digunakan. Termasuk untuk komunikasi politik ala kaum muda.


Belum cukup disitu, baru baru ini ada mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta menciptakan Game Pemilu 2014 dimana pemain (user) diajak untuk aktif memerangi politik uang dan menyadarkan politisi yang abai. User akan seolah olah menjadi aktor politik, dimana pemain data mengenal partai beserta kader, merasakan mencari dana kampanye, dan membantu juru kampanye. Game ini kemudian menjadi laris manis di kaum muda.


Untuk meramaikan pemilu, informasi yang digunakan untuk diskusi ramai via online, tidak lagi sekaku diskusi duduk melingkar kaum muda zaman dulu. Postingan satu rubrik, info diskusi online, seminar, dengan mudah dengan instant messaging. Sosial media tak kalah serunya, bentuk poster yang menarik diunggah segala macam sosial media.


Pemuda memang terobsesi dengan sesuatu yang praktis. Jika informasi dapat mereka peroleh dengan satu hentakan klik, atau tombol Enter, maka itu lebih baik. Dunia politik yang selama ini dianggap berbelit-belit, kotor, penuh dengan intrik dan konspirasi, dan lain sebagainya, sudah waktunya dibuat nyaman dan sesuatu yang fun untuk dikomunikasikan. Dengan memanfaatkan sosial media, mobile application, dan instant messaging akan efektif untuk menyebarkan nilai nilai politik, karena sedarinya politik adalah lahan pengabdian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline