Lihat ke Halaman Asli

Aku Bukan Miliknya

Diperbarui: 24 Januari 2023   00:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tau cara melepaskan seseorang sepertimu, tapi apakah aku bisa?
...
Aku bertemu dengan laki-laki yang menjadikan aku segalanya. Dia bersedia untuk mengupayakan apapun asalkan bersamaku. Dia sangat manis. Dari luar, dia sangat sempurna untuk dicintai. Aku beranggapan begitu pada awalnya. Dia sempurna hanya di atas kertas. Di depanku, dia berbohong.
Yang dia katakan adalah, dia takut kehilanganku. Jika memang se takut itu, kenapa dia begitu ceroboh? Menurutnya, melakukan kesalahan yang sama adalah maklum. Sampai disini, apakah menurut kalian dia pantas dipertahankan?
Manusia membuat kesalahan dan pantas mendapat pengampunan. Apakah aku dan dia sedang melakukan permainan sehingga tidak ada yang perlu dibuat serius?
Dulu, aku pernah berandai ditemukan oleh seseorang yang sempurna. Aku dan dia akan saling membahagiakan. Tapi, seakan disandarkan oleh kenyataan bahwa tidak ada seseorang yang sempurna. Semua ini hanya tentang kamu bisa menerimanya atau tidak.
Menurutku, dia tidak berhak atas kebebasan yang aku miliki, tapi belum lama aku dan dia bersama, seolah semua yang ada padaku adalah miliknya. Aku tidak bisa pergi tanpa 'iya' darinya. Dia tidak keberatan meskipun ceritanya tidak akan sama. Asalkan bersamaku dia bahagia. Lalu bagaimana denganku?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline