Lihat ke Halaman Asli

Tsuroyya Adibah

Mahasiswi S1 Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Malang

Mengenalkan Potensi Desa Selorejo, Tim KKN UM Membuat Profil Desa Selorejo

Diperbarui: 27 Juli 2021   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Desa Selorejo yang berbasis Desa Wisata memiliki beberapa keunikan dan potensi alam yang menarik. Dengan luas wilayah 333,726 Ha, Desa Selorejo dikenal sebagai desa penghasil buah jeruk yang warganya didominasi bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang buah jeruk. 

Hal itu yang menyebabkan warga Desa Selorejo berinovasi dalam menciptakan Desa Wisata Petik Jeruk yang dapat menambah peluang sektor perekonomian mereka. Selain jeruk, biji kopi Arabika juga menjadi hasil tani di desa Selorjeo. 

Tak hanya itu, destinasi wisata alam yang sangat identik dengan Selorejo adalah Bumi Perkemahan Bedengan. Bedengan merupakan area terbuka yang memiliki luas 5,7 Ha dan dimanfaatkan sebagai destinasi wisata alam bersama keluarga.

Sebagai desa wisata yang penuh dengan keberagaman potensi, baik dari potensi alam dan kondisi warganya, banyak lembaga dan institusi luar daerah yang tertarik untuk menjalin mitra dengan Desa Selorejo. 

Salah satu hal yang dibutuhkan yakni mengenal segala informasi yang ada di desa secara menyeluruh untuk menentukan program lanjutan bersama mitra. 

Namun, profil desa yang dimiliki oleh Kantor Desa sebagai penyedia layanan dianggap tidak relevan dan belum up to date dengan kondisi saat ini. Selain itu, informasi yang dimuat dalam web resmi Desa Selorejo juga hanya memuat sedikit informasi dan belum diperbarui.

Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim KKN UM Reguler 2021 berinisiasi untuk membuat profil desa Selorejo yang memuat informasi secara menyeluruh dan dikemas dengan media majalah yang praktis dan menarik. 

Program kerja ini disambut dengan antusias oleh beberapa perangkat desa sebagai sarana untuk memudahkan pelayanan dalam menjalin kemitraan dengan lembaga lain dari luar desa. Pembuatan profil desa dilakukan selama 7 hari dan diawali dengan melakukan wawancara kepada beberapa warga desa, pengambilan dokumentasi, dan pembuatan majalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline