Lihat ke Halaman Asli

Ayu Lestari

Mahasiswa

Pertolongan Posisi pada Pasien

Diperbarui: 3 November 2023   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia keperawatan sering terdapat pasien yang harus dilakukan tindakan pemindahan posisi di tempat tidur, guna agar pasien tersebut tidak terkena luka dekubitus atau luka tekan yang terjadi pada area yang sering terkena tekanan seperti punggung, lutut, siku, dll. Maka dalam keperawatan perlu adanya tindakan pemindahan posisi pasien. 

Posisi pasien adalah salah satu aspek yang sangat penting. Selain menghindari luka dekubitus, juga dapat mempertahankan keselarasan tubuh yang baik. Memposisikan pasien dengan benar sangat penting karena bermanfaat untuk memfasilitasi kebutuhan oksigen yang baik, juga sangat berpengaruh untuk pasien kardiovaskuler, dll.

Macam-macam posisi untuk pasien

1. Posisi Fowler 

Dimana posisi bagian tubuh atas lebih tinggi sekitar 40 - 90 derajat daripada tubuh bagian bawah.  Bermanfaat untuk pasien yang mengalami kesulitan bernafas, karena posisi ini dapat meningkatkan ekspansi dada dan paru-paru yang lebih besar.

2. Posisi Semi Fowler

Dimana posisi bagian tubuh atas lebih tinggi sekitar 15 - 45 derajat daripada tubuh bagian bawah. Bermanfaat untuk pasien dengan gangguan jantung, gangguan pernafasan, juga masalah neurologi.

3. Posisi Supine atau Supinasi

Dimana pasien tertidur dalam keadaan terlentang, bantal diletakkan pada bawah kepala , dan kaki rata di bed/ tempat tidur. Manfaat posisi ini adalah agar dapat meningkatkan kenyamanan pasien, serta pada posisi ini biasanya berguna dalam tindakan operasi pembedahan.

4. Posisi Prone atau Pronasi

Posisi dalam keadaan tengkurap, kebalikan dari posisi supinasi. Bermanfaat saat tindakan operasi pada tulang belakang, leher, serta pinggul.

5. Posisi Orthopneic atau Tripod Position

Dimana menempatkan pasien dalam posisi duduk, depan pasien terdapat meja dan beberapa bantal di atas meja guna agar pasien dapat bersandar dimeja tersebut. Manfaat posisi ini adalah untuk memaksimalkan ekspansi pada dada sehingga mengoptimalkan pernafasan.

6. Posisi Dorsal Recumbent

Posisi dimana pasien berbaring terlentang serta lutut ditekuk. Posisi ini sangat bermanfaat untuk proses melahirkan serta meningkatkan kenyamanan pada pasien.

7. Posisi Genu Pectoral

Dimana pasien dibaringkan dengan posisi menungging, kedua kaki ditekuk dan dada menempel pada tempat tidur. Posisi ini sangat bermanfaat untuk proses pemeriksaan daerah rektum dan signoid, serta dapat membantu mengubah letak kepala janin pada pasien dengan kehamilan sungsang.

8. Posisi Lateral

Posisi dimana pasien berbaring disatu sisi tubuh dengan kaki bagian atas didepan kaki bagian bawah serta pinggul dan lutut tertekuk. Manfaat posisi ini adalah untuk mengurangi tekanan pada sakrum dan tumit, juga dapat meningkatkan kenyamanan pada ibu hamil saat tidur.

9. Posisi Sims

Dimana pasien berbaring diatas perutnya, salah satu lengan ada dibelakang dan lengan yang berlawanan ada di depan. Satu kaki yang sejajar dengan lengan yang berada di belakang diluruskan, dan kaki yang berlawanan di tekuk. Posisi ini bermanfaat untuk pasien yang tidak sadarkan diri guna untuk mencegah aspirasi cairan, serta untuk mendukung keselarasan tubuh.

10. Posisi Trendelenburg

Posisi yang dimana pasien dalam keadaan terlentang, serta menurunkan kepala ranjang dan mengangkat kaki tempat tidur. Bermanfaat untuk pasien yang terkena hipotensi, guna untuk mendorong kembali vena.

11. Posisi Reverse Trendelenburg

Posisi kebalikan dari trendelenburg, yakni dimana menurunkan kaki ranjang dan mengangkat kepala tempat tidur pasien. Bermanfaat untuk pasien yang mengalami masalah gastrointestinal karena dapat membantu mengurangi reflek esofagus.

12. Posisi Litotomi

Posisi dimana pasien dalam keadaan terlentang, serta kaki ditekuk kearah perut, tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha. Posisi ini sangat bermanfaat penatalaksanaan gynaecologist atau pemeriksaan area genital wanita.


Itulah beberapa posisi untuk pasien yang harus perawat tau. Tiap posisi pasien memiliki manfaat yang berbeda-beda. Selain untuk manfaat diatas, perubahan posisi pasien juga harus dilakukan pada pasien yang mengalami koma, stroke, atau pasien yang tidak dapat melakukan pemindahan posisi sendiri untuk menghindari luka dekubitus yang akan terjadi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline