Lihat ke Halaman Asli

Sebilah Pedang

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Serambi penuh reruntuhan lara yang terberai

Serambi terlumasi cairan merah menakutkan

Serambi riuh suara histeris yang mengiris

Serambi tak lagi berbicara dalam sehari

gelagat pun beruang jelaga

dalam klasa, dalam goresan tinta darah

Ingat!

sebilah pedangmu

menebas persatu ucapku

tak puas itu, lagi menebas ruang hatiku

tak juga itu, kau racik bara dalam selimut saudara

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline