Malang, 15 Agustus 2024, - Mahasiswa Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, terjun langsung ke Desa Klampok untuk melakukan pengambilan data sebagai salah satu rangkaian kegiatan dari program pengabdian dosen dengan tema "Pendampingan Perumusan Harga Pokok Produksi dan Harga Jual Pada Kelompok Petani (Gapoktan)". Sasaran pengambilan data ini yaitu para petani padi di Dusun Krajan, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Adapun Kelompok 20 PKM Departemen Universitas Brawijaya yang melakukan kegiatan tersebut beranggotakan Diajeng Cahyaningtyas, Mayva Najwa Sabila Syaravina, Nafia Zahra, Nikolas Benoni Asmoro dan Tsara Zahira bersama dengan bimbingan dosen Pak Dr. Aji Dedi Mulawarman, S.P., M.SA. dan Ibu Dr. Virginia Nur Rahmanti, SE., MSA., Ak.
Kegiatan ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Terbatasnya pemahaman para petani mengenai pentingnya perhitungan HPP yang tepat dan penentuan harga jual yang optimal menjadi latar belakang pemilihan tema pengabdian ini.
Hal tersebut disebabkan karena banyak petani belum mencatat biaya produksi secara rinci dan belum menerapkan pengendalian internal yang efektif, seperti antisipasi terhadap perubahan cuaca dan serangan hama. Akibatnya, para petani sering mengalami kerugian karena tidak mengetahui biaya produksi yang sebenarnya dan kesulitan menentukan harga jual yang kompetitif.
Kegiatan pengambilan data dilakukan menggunakan metode wawancara yang diawali dengan mengajukan pertanyaan tentang identitas para petani seperti nama, status sawah, alamat rumah, alamat lokasi sawah, status lahan dan luas lahan. Setelah itu dilanjutkan dengan pertanyaan pada saat masa tanam, masa pemeliharaan dan masa panen, seperti bahan baku apakah yang dipakai, berapa tenaga kerja yang dipekerjakan dan overhead. Pertanyaan mengenai permasalahan yang dihadapi juga digali guna menambah informasi.
"Nah iya, tanah Pak Tari luasnya sekian hasilnya banyak karena tanah Pak Tari datar kalau tanah saya ada lereng jadi beda penghasilan bedanya jauh kalau bagus di sana 4 ton kalau di sana 3000 cuma 1 ton beda toh bedanya jauh" Ujar Pak Edi, salah satu petani padi di desa Klampok, Kamis (11/7/2024).
Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kesadaran para petani akan pentingnya perhitungan HPP dan penerapannya, sehingga para petani di Desa Klampok dapat meningkatkan pendapatan, membuat keputusan bisnis yang lebih tepat, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dengan adanya pengabdian ini juga, diharapkan para petani memperoleh wawasan baru mengenai perhitungan biaya produksi gabah. Melalui pemahaman lebih lanjut, petani dapat mengetahui dengan pasti biaya produksi gabah mereka, sehingga bisa meraih keuntungan lebih besar. Pemahaman ini juga memungkinkan para petani untuk menghemat biaya yang dikeluarkan. Efisiensi biaya juga akan memberikan keuntungan lebih besar dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Oleh karena itu, program PKM Departemen Akuntansi yang mencakup perhitungan harga pokok produksi tiap petani, diharapkan mampu mencapai tujuan utamanya, yaitu meningkatkan pemahaman para petani tentang HPP. Dengan demikian, para petani akan lebih peduli terhadap keuangan mereka dan mampu mengatur keuangan dengan lebih baik. Program ini juga diharapkan dapat mendorong minat para petani untuk mencapai keseimbangan finansial di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H