Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Serumpun Melayu dari berbagai perguruan tinggi kini tengah melaksanakan sebuah inovasi pendidikan di Masjid Loot Jering melalui program pembelajaran tajwid yang diberi nama "Proker Sore Mengaji". Program ini dirancang khusus untuk meningkatkan pemahaman tajwid di kalangan anak-anak di desa tersebut, yang sebelumnya dinilai masih sangat kurang.
Program pembelajaran tajwid ini dilaksanakan setiap hari, kecuali Jumat dan Minggu, mulai pukul 15.00 hingga setelah Ashar. Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak untuk memperbaiki pemahaman tajwid di kalangan anak-anak di Loot Jering, yang selama ini masih menghadapi kesulitan dalam memahami dan menerapkan tajwid saat membaca Al-Qur'an.
Dalam pelaksanaan program ini, mahasiswa KKN menunjukkan dedikasi dan komitmen yang tinggi. Mereka tidak hanya mengajarkan teori tajwid, tetapi juga memberikan latihan praktik yang intensif untuk memastikan anak-anak benar-benar memahami dan dapat mengaplikasikan pengetahuan tajwid dalam bacaan Al-Qur'an mereka. Setiap sesi pembelajaran diatur sedemikian rupa agar dapat memfasilitasi pemahaman yang mendalam dan penyerapan materi yang efektif.
Antusiasme yang tinggi terlihat jelas dari partisipasi anak-anak dalam program ini. Mereka datang dengan semangat dan keinginan yang besar untuk belajar, menunjukkan betapa pentingnya program ini bagi mereka. Respon positif dari anak-anak juga terlihat dari kemajuan mereka dalam menerapkan tajwid saat membaca Al-Qur'an. Program ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tetapi juga membangun kepercayaan diri mereka dalam beribadah.
Koordinator program, salah seorang mahasiswa KKN, menyatakan bahwa "Program ini dirancang untuk mengisi kekosongan pengetahuan tajwid di komunitas ini. Melihat antusiasme dan kemajuan anak-anak, kami merasa upaya ini sangat berharga. Kami berharap mereka tidak hanya menguasai tajwid tetapi juga merasa lebih dekat dengan Al-Qur'an dan ibadah mereka."
Dengan berjalannya waktu, diharapkan program "Proker Sore Mengaji" ini dapat menjadi model pembelajaran tajwid yang efektif dan berkelanjutan, serta dapat diterapkan di daerah-daerah lain yang menghadapi tantangan serupa. Kegiatan ini merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan, khususnya dalam bidang pendidikan agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H