Lihat ke Halaman Asli

Tsania Kristya Aszahra

Universitas Diponegoro

Menilik Peluang Usaha Makanan Olahan Ikan Bersama KKN Undip Tim 1

Diperbarui: 14 Februari 2024   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Jaten (31/02)---Kegiatan sosialisasi terkait materi pembentukan dan pengembangan usaha makanan olahan ikan telah terlaksana pada Rabu, 31 Januari 2024, sekitar pukul 11.00---11.45 WIB. Kegiatan dilaksanakan di Balai Desa Jaten, yang mana bersambungan dengan program kerja multidisiplin terkait masalah stunting pada anak. Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk memberikan pemahaman yang sederhana terkait bagaimana seseorang dapat dengan mudah menentukan bentuk usaha dan cara mengembangkannya atau mempromosikannya. Metode yang digunakan adalah sosialisasi dan diskusi. Sasaran program kerja ini adalah masyarakat yang berkeinginan dalam mendirikan usaha makanan olahan ikan.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Sesi penyampaian materi sederhana dapat menjawab pertanyaan bagaimana tahap awal menentukan bentuk usaha yang tepat, menganalisis usaha, menentukan perkiraan modal, keuntungan yang diinginkan, strategi untuk melakukan promosi dan pemasaran, serta ide-ide bisnis makanan olahan ikan. Bisnis makanan olahan ikan diharapkan dapat semakin berkembang, luas, dan menyebar lebih banyak karena ikan menjadi makanan yang sangat penting juga untuk pertumbuhan anak dan sangat disarankan perbanyak makan ikan daripada daging ayam. Materi sangat menyenangkan karena banyak yang antusias untuk menjadi pengusaha atau membuka usaha sampingan. Ketika pelaku usaha makanan olahan ikan masih cukup sedikit di daerah Jaten, maka kondisi tersebut dapat menjadi peluang bagi pengusaha untuk mendirikan usaha.

Setelah penyampaian materi, dibuka sesi diskusi dan tanya jawab. Walaupun tidak adanya pertanyaan, tetap dikondusifkan untuk mengajak berdiskusi. Peserta lebih dari 20 orang namun beberapa peserta ada yang meninggalkan tempat dahulu karena urusan pribadi. Pada peserta yang masih tersisa selama kegiatan, diajak untuk berdiskusi dan lebih interaktif. Ketika semua materi dan diskusi telah terselesaikan, kegiatan ditutup dengan doa, dokumentasi, dan foto bersama.

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline