Bulan Ramadhan yang penuh berkah merupakan waktu yang tepat untuk berbagi sesuai yang diajarkan Rasulullah Nabi Muhammad SAW adalah teladan dalam berbagi. Berbagi di bulan Ramadhan bukan hanya tentang bersedekah dan zakat, tapi juga tentang membangun rasa cinta kasih, saling peduli dan merasakan kebahagiaan bersama.
Artinya, "([Seseorang] dianjurkan untuk memperbanyak sedekah pada bulan Ramadhan, terlebih lagi pada 10 hari terakhirnya," (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Bandung, Syirkah Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 183).
Anjuran ini didukung oleh banyak hadits baik secara qauli maupun fi'li. Rasulullah SAW mengatakan bahwa Ramadhan mengandung banyak keutamaan. Allah melapangkan kemurahan-Nya pada bulan Ramadhan. Dia melipatgandakan kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadhan.
Artinya, "Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Semua amal kebaikan anak manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan serupa hingga 700 kali lipat. Allah Azza wa Jalla berfirman, 'Kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya karena ia meninggalkan syahwat dan makanan demi Aku.' Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, yaitu satu kebahagiaan saat berbuka puasa dan satu kebahagiaan lainnya saat menemui Tuhannya. Sungguh bau mulutnya lebih harum di sisi Allah daripada bau kesturi,'" (HR Muslim).
Kegiatan bakti sosial selama bulan suci ramadhan melalui pembagian makanan matang kepada masyarakat yang membutuhkan di Kota Semarang pada tanggal 24 Maret 2024. Kegiatan bakti sosial yang di lakukan sudah menjadi kegiatan rutin mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang (UIN Walisongo) Program Studi Pendidikan Fisika 2022.
Kegiatan ini dilakukan oleh kelompok dalam pendekatan yang berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesulitan masyarakat yang sedang mengalami kekurangan pangan. Kegiatan bakti sosial dilakukan dengan bantuan dari sumber-sumber yang tersedia, seperti dana, makanan matang, dan tenaga kerja. Harapan dari mahasiswa UIN Walisongo dapat membantu masyarakat yang mengalami kekurangan pangan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Reaksi dari masyarakat terhadap kegiatan ini sangat positif. Mereka merasa senang dan terharu atas kepedulian yang ditunjukkan oleh mahasiswa UIN Walisongo. Beberapa di antara mereka bahkan menyatakan bahwa kegiatan ini telah menjadi inspirasi bagi mereka untuk juga berbuat kebaikan kepada orang lain di sekitarnya. Beberapa dari masyarakat yang menerima bantuan juga memberikan doa serta nasihat kepada para mahasiswa.
Berbagi makanan adalah salah satu nilai yang terkandung dalam Pancasila, yang merupakan dasar ideologi negara Indonesia. Pancasila adalah dasar negara yang menetapkan nilai-nilai pokok dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila mencakup nilai-nilai seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Berbagi makanan dapat dianggap sebagai sikap yang mengacu pada nilai-nilai ini, seperti kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pelaksanaan kegiatan bakti sosial seperti pembagian makanan matang kepada masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara dalam kerangka Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Misalnya, pengabdian ini membantu mewujudkan nilai keadilan Pancasila bagi semua pihak. Selain itu juga turut memperkaya nilai-nilai Pancasila dalam hubungan dan peran positif dalam masyarakat. UUD juga menetapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai dasar negara, sehingga peraturan perundang-undangan harus memuat dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila.